bulat.co.id -JAKARTA I Ketua
Komite Olimpiade Palestina, Jibril Rajoub, telah memprotes keputusan Komite
Olimpiade Internasional (
IOC) untuk mengizinkan Israel berpartisipasi dalam
Olimpiade Paris.
Rajoub menyampaikan tuntutannya melalui surat yang dikirim ke IOC, tetapi permintaannya ditolak oleh Ketua IOC Thomas Bach. Rajoum menuduh adanya standar ganda dari IOC dalam menjalankan Piagam Olimpiade, undang-undang, dan moral.
Rajoub menyatakan pendapatnya setelah tiba di Bandara Charles de Gaulle di Paris dengan delegasi olahraga Palestina.
Para atlet Palestina dihadiri oleh kurang lebih 100 orang yang berseru-sorai, "Free, Free Palestine!" Rajoub mengomentari keikutsertaan Israel dalam Olimpiade Paris dan mengatakan bahwa mereka telah kehilangan hak moral, olahraga, kemanusiaan, dan hukum karena melakukan kejahatan genosida dan pembersihan etnis melalui pemboman Gaza.
Menurut laporan AFP, dilansir Antara, pada 7 Oktober, militan Palestina dari Hamas menyerang Israel dan mengakibatkan 1.170 orang tewas. Kampanye militer balasan Israel untuk menghancurkan Hamas memakan korban 39.175 orang, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Komite Olimpiade Palestina mengklaim sekitar 400 atlet Palestina tewas, sedangkan yang lain tidak dapat berlatih atau bepergian karena pemboman dan pembatasan yang dilakukan oleh Israel.
Di sisi lain, Rusia tidak diizinkan mengikuti Olimpiade Paris oleh IOC karena melanggar Piagam Olimpiade ketika mereka mencaplok organisasi olahraga Ukraina setelah invasi Kremlin pada 2022.
Ketua IOC, Thomas Bach, di Paris mengatakan bahwa ada dua Komite Olimpiade Nasional, yaitu Komite Olimpiade Israel dan Palestina, yang dapat hidup berdampingan secara damai.
IOC telah membantah bahwa Israel melanggar Piagam Olimpiade dan menekankan pentingnya hubungan kedua negara tersebut.
Pada saat para atlet Palestina tiba di Paris, Yazan Al Bawwab, seorang atlet renang Palestina, mengatakan bahwa ia ingin meningkatkan kesadaran tentang perjuangan Palestina dan penderitaan di Gaza.
Al Bawwab mengklaim bahwa Olimpiade bukanlah soal medali, melainkan bagaimana ia dapat menyampaikan pesan tentang perjuangan Palestina ke seluruh dunia.
Sementara itu, delegasi Israel dalam jumlah 88 orang telah tiba di Paris pada awal pekan ini dan tim sepak bola putra mereka bermain imbang 1-1 dengan Mali pada Rabu malam (24/7) di Stadion Parc des Princes.
Meskipun lagu kebangsaan Israel diputar selama pertandingan, tidak sedikit penonton yang mengibarkan bendera Palestina. Hal tersebut menimbulkan perdebatan antara mereka dan pendukung Israel.