"Hasil survey di tahun 2022, potensi pergerakan secara
nasional sebanyak 31,6 persen atau sebanyak 85,5 juta orang. Sedangkan tahun
2023, potensi pergerakan nasional menjadi 45,8 persen atau sebanyak 123,8 juta
orang," kata dia lagi.
Dapat dipahami tahun 2022 masih ada Covid-19, sehingga
potensi yang bepergian masih rendah di tahun 2023.
Asal dan tujuan mudik
Pergerakan pemudik sebesar 77,3 juta orang (62,5 persen)
berasal dari Pulau Jawa. Daerah asal pemudik terbanyak berasal dari Jawa Timur
17,1 persen (21,2 juta orang).
Berikutnya Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang),
Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta
orang) dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).
Di sisi lain, daerah tujuan terbanyak adalah Provinsi Jawa
Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang). Selanjutnya Provinsi Jawa Timur 19,87
persen (24,60 juta orang), Provinsi Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang),
Jabodetabek 6,52% (8,07 juta orang) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
4,78 persen (5,9 juta orang).
Moda untuk mudik
Pilihan moda terbanyak masih menggunakan mobil pribadi 22,07
persen (27,32 juta orang) dan sepeda motor 20,30 persen (25,13 juta orang).
Sementara yang memilih bus sebanyak 22,77 juta orang (18,39
persen), KA antar kota 14,47 juta orang (11,69 persen) dan mobil sewa 9,53 juta
orang (7,70 persen).
Diikuti angkutan penyeberangan 5,39 persen (6,67 persen),
pesawat terbang 6,19 persen (5 persen) dan kapal laut 1,66 juta (1,34 persen).
Tol Trans Jawa masih menjadi jalur favorit untuk mudik,
yakni 33,35 persen (9,2 juta orang). Pilihan pantai jalur utara (pantura) Jawa
sebanyak 5,63 persen (1,5 juta) dan jalur pantai selatan (pansela) Jawa 5,04
persen (1,4 juta orang).
Mengenai survei mudik
Survei ini dilakukan mulai 28 Januari 2023 hingga 18
Februari 2023 dengan target sampel 10.000 responden dan MoE kurang 5 persen.
Sampel survei yang didapat sebanyak 69.565 dengan jumlah sampel hasil cleaning
69.511.
Profil pelaku perjalanan terbanyak berada di rentang usia 21
- 40 tahun (69,4 persen), pekerjaan terbanyak sebagai karyawan swasta (27,5
persen) dan penghasilan terbanyak berada pada rentang Rp 1 juta - Rp 5 juta (47
persen).
Bisa jadi kelompok penghasilan tinggi kurang berminat
mengisi kuisioner. Sumber menjawab survey terbanyak melalui short message
service (sms) 73,2 persen, terbanyak responden pria yang mengisi (63 persen)
dan 58 persen sudah melakukan vaksin booster.