bulat.co.id -Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan data korban gempa M 5,6 Cianjur belum bisa dipastikan. Berdasarkan data sementara, ada 162 orang yang dilaporkan meninggal dunia.
"Angkanya masih belum bisa dipastikan, untuk angka sementara sekitar 162 orang meninggal dunia," kata Muhadjir dalam jumpa pers di Cianjur seperti rekaman yang dibagikan kepada wartawan, Selasa (22/11/2022).
Pernyataan itu disampaikan Muhadjir setelah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak dalam penanganan tanggap bencana gempa Cianjur. Hadir dalam kesempatan itu Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Bupati Cianjur Herman Suherman.
"Kami atas nama pemerintah mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan ikut prihatin yang mendalam atas kejadian yang betul-betul di luar kehendak kita semua," ujar Muhadjir, dilansir dari detikcom.
Muhadjir menyampaikan belasungkawa dan turut berdoa atas meninggalnya para korban. Dia berdoa agar para korban menjadi orang-orang yang syahid.
"Mudah-mudahan mereka yang menjadi korban bencana di Cianjur ini termasuk orang-orang yang syahid karena dalam ajaran agama yang saya yakini mereka-mereka yang meninggal karena bencana itu kematiannya setara atau setingkat dengan orang-orang yang meninggal dalam keadaan syahid," ujar Muhadjir.
Perbedaan Data Korban
Hingga tengah malam tadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban tewas akibat gempa Cianjur adalah 62 orang. Ini berbeda dengan jumlah korban tewas yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebanyak 162 orang.
"Angka BNPB 62 jiwa meninggal dunia," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (21/11/2022).
Dia menyatakan ada kesalahan pencatatan petugas di lapangan sehingga muncul angka 162 korban meninggal dunia di catatan BPBD Jawa Barat. Ini dipastikan Muhari setelah dia menggali informasi dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Barat.
Awalnya, petugas BPBD Provinsi menerima laporan lisan dari perangkat desa ke BPBD Cianjur. Laporan lisan itu menyebutkan terdapat kurang lebih 100 unit rumah hancur dan kurang lebih 100 orang meninggal dunia.
Angka 'kurang lebih 100 jiwa meninggal dunia' dinyatakan tidak diasesmen lebih lanjut. Maka muncullah angka 162 orang tewas akibat gempa Cianjur.
Sementara itu, Ridwan Kamil menyatakan korban jiwa mencapai 162 orang setelah BNPB menyatakan jumlah korban jiwa mencapai 62 orang. Selain itu, Ridwan Kamil menyampaikan ada ratusan orang yang mengalami luka berat akibat gempa.
"Mohon maaf saya sampaikan berita buruk, korban meninggal kejadian 162 orang dan 326 luka berat yang didominasi patah tulang hingga luka akibat benturan," kata Ridwan Kamil saat jumpa pers di Pendopo Cianjur, tadi.