bulat.co.id -
JAKARTA |Anggaran pembangunan toilet mewah dengan biaya
capai ratusan juta tengah menjadi sorotan masyarakat. Bahkan, pembangunan toilet dengan anggaran yang cukup fantastis ini juga sedang viral di media sosial.
Salah satunya proyek empat toilet sekolah dasar (SD) di Sumenep senilai Rp 500 juta atau Rp 125 juta untuk toilet di satu SD. Sumber dana proyek ini berasal dari uang rakyat melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022 lalu.
Baca Juga :Aksi Gagal 3 WNA Gasak Uang Toko di Bangkalan dengan Hipnotis Karyawan
Selain di Sumenep, terdapat sejumlah daerah yang tercatat pernah menganggarkan toilet mewah bernilai fantastis menggunakan APBD yang berasal dari pajak masyarakat. Bahkan, terdapat satu toilet yang menghabiskan anggaran Rp 500 juta.
1. Toilet Sekolah di Bekasi
Proyek pembangunan toilet atau water closet (WC) di sejumlah sekolah dasar (SD) dan sekolah tingkat pertama (SMP) di Kabupaten Bekasi sempat ramai dibicarakan di media sosial. Hal ini lantaran proyek tersebut menelan anggaran Rp 96,8 miliar untuk 488 toilet yang dibangun, atau sekitar Rp 196 juta untuk proyek satu toilet.
Kepala Bidang Bangunan Negara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Bekasi, Benny Sugiarto Prawiro, mengeklaim biaya Rp 196 juta per satu toilet itu sudah termasuk pajak dan keuntungan bagi kontraktor. Selain itu, kata Benny, toilet itu akan dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang sebagai persiapan untuk gelaran sekolah tatap muka di tengah adaptasi kebiasaan baru menghadapi pandemi Covid-19.
Baca Juga :Puluhan Bakso Isi Sabu Gagal Masuk ke Lapas Tulungagung, Seorang Wanita Diamankan
Polemik toilet mewah di Bekasi ini turut menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Bahkan, lembaga antikorupsi sedang menyelidiki dugaan korupsi terkait proyek pembangunan toilet di sejumlah sekolah di Kabupaten Bekasi yang menelan anggaran Rp 96,8 miliar tersebut.
Terkait anggaran yang cukup fantastis itu, KPK telah meminta keterangan sejumlah pihak terkait penyelidikan dugaan korupsi proyek toilet sekolah mewah tersebut.
Penyelidikan dugaan korupsi proyek toilet mewah di sekolah di Kabupaten Bekasi ini sudah mendekati akhir. Bahkan KPK juga memberikan sinyal bakal meningkatkan status perkara tersebut ke penyidikan.
"Sedang kita kerjakan, ini sudah mau menuju final. Untuk calon tersangkanya tunggu saja, nanti kita umumkan," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/5/23) lalu.
Baca Juga :KPK ke Lapas Sukamiskin">Dua Penyuap Hakim Agung Dijebloskan KPK ke Lapas Sukamiskin
2. Renovasi Toilet DPRD DKI
Pemprov DKI melalui Dinas Perumahan dan Gedung Perkantoran DKI Jakarta pernah menganggarkan toilet mewah. Tak tanggung, nilainya mencapai Rp 78 miliar dalam dua tahun anggaran, yakni 2014 dan 2015. Padahal, anggaran tersebut hanya untuk perbaikan bukan membuat toilet baru.
Pada 2014, Dinas Perumahan dan Gedung Perkantoran DKI Jakarta melakukan renovasi toilet DPRD dengan nilai lebih dari Rp 50 miliar. Tahun 2015 kemudian dianggarkan kembali dengan nilai Rp 28 miliar.
Baca Juga :Gegara Hal Ini Kepulangan Satu Jemaah Haji Asal Aceh Ditunda
Proyek renovasi itu memicu kontroversi karena nilainya dianggap tidak wajar. Selain itu, renovasi toilet dan hall sebenarnya belum perlu. Keramik, marmer, urinoir, dan toilet masih berfungsi baik.
Selain toilet, instalasi saluran pembuangan air ikut diganti. Padahal, semuanya masih berfungsi dengan baik. Atap gedung dewan yang masih baik pun ikut diganti.