Dinilai Asbun, Atika Sebut Gini Rasio Madina Turun

Reza - Minggu, 17 November 2024 09:00 WIB
Dinilai Asbun, Atika Sebut Gini Rasio Madina Turun
Hasil Tangkapan Layar Website BPS Sumatera Utara
bulat.co.id - Calon Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, Atika Azmi Utammi, berbicara tentang tingkat kemiskinan di Madina mengalami penurunan by "data" Badan Pusat Statistik (BPS) saat menanggapi pernyataan Cabup Harun yang menyebutkan bahwa tingkat kemiskinan dilapangan memprihatinkan.

Ternyata, apa yang disampaikan Atika ini diduga "Asbun". Sebab Berdasarkan data dari website BPS Sumatera Utara (Sumut) 2023 untuk Gini Ratio Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengalami peningkatan.

Dari data website BPS Sumut, Gini rasio Kabupaten Madina pada tahun 2023 adalah 0,249. Naik sekitar 0,005 naik dari tahun 2022 yang sebesar 0,244.

Maka dengan adanya data ini menjawab dugaan "Asbun" atau ketidaktahuan Atika dalam menjawab pertanyaan dari Calon Bupati Madina nomor urut 1, Harun Mustafa Nasution ketika debat terbuka KPU Madina, Kamis (14/11/2024) malam di Hotel Sapadia, Paluta.

Diketahui, Indeks Gini atau gini rasio digunakan untuk mengukur tingkat kesenjangan pembagian pendapatan relatif antar penduduk suatu wilayah.

Menanggapi hal ini, mantan koordinator divisi Investigasi LSM Putra Bangsa, zaman Bupati Madina Alm. Amru Daulay, Ali Musa Manto Lubis menyatakan apa yang disampaikan oleh Ibu Atika salah besar. Kalau kita by data, seharusnya Ibu Atika memang pegang data yang benar, biar tidak "Asbun" saja.

"Kita sudah lihat langsung dari Website yang dibilang oleh Ibu Atika. Ternyata gini ratio-nya alami kenaikan sebesar 0,005 untuk tahun 2023," ungkap Ali Muda Manto kepada wartawan, Sabtu (16/11/2024).

Melihat ini, Manto meminta agar dalam pilkada ini, masyarakat Madina tak lagi mendapatkan pernyataan-pernyataan bohong. Sehingga masyarakat Madina tak lagi terbuai dan dinina bobokan oleh janji-janji politik.

"Sekarang by data saja sudah salah. Apalagi kita bicara by mata. Sebab dari hasil amatan kami tidak sampai 300 ribu rupiah per kepala keluarga penghasilan di hampir seluruh desa di Madina. Jadi mau by apa lagi Ibu itu membohongi masyarakat Madina,"tegasnya.

Karena itu Manto menilai, apa yang disampaikan oleh Ibu Atika harusnya menggunakan data yang akurat tidak terkesan "Asbun". Jika dirinya mau menggunakan by data.

Sehingga tambah Manto, masyarakat Madina bisa lebih cerdas dalam menilai sosok calon pemimpin kedepannya.

Penulis
: Reza
Editor
: Reza
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru