bulat.co.id - Menatap Bulan dari Bumi tampaknya terlihat sama saja. Tanpa disadari, ternyata satelit alami Bumi ini perlahan-lahan menjauh dari Bumi.
Pada tahun 1969, misi Apollo NASA memasang panel reflektif di Bulan. Panel reflektif ini menunjukkan bahwa Bulan bergerak menjauh 3,8 cm dari Bumi setiap tahun.
Penelitian ini dilakukan Joshua Davies, profesor di Sciences de la Terre et de l'atmosphère, Université du Québec à Montréal (UQAM), Kanada, bersama rekannya Margriet Lantink, Associate Research Postdoctoral, Departemen Geoscience, University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat.
Baca Juga: Mumi 'Putri Duyung' di Jepang Ternyata Hasil Rekayasa Manusia
"Jika kita mengambil laju resesi Bulan saat ini dan memproyeksikannya kembali ke masa lalu, akan berujung pada peristiwa tabrakan antara Bumi dan Bulan sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu," tulis Davies dan Lantink seperti dikutip dari detikcom, Kamis (23/2/2023).
"Namun, Bulan terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, yang berarti tingkat resesi saat ini adalah panduan yang buruk untuk masa lalu," lanjutnya.
Bersama dengan rekan peneliti lain dari Utrecht University dan University of Geneva, Davies dan Lantink menggunakan kombinasi teknik untuk mendapatkan informasi tentang masa lalu Tata Surya kita.
"Kami baru-baru ini menemukan tempat yang tepat untuk mengungkap sejarah jangka panjang Bulan surut. Dan itu bukan dari mempelajari Bulan itu sendiri, tapi dari membaca sinyal di lapisan batuan kuno di Bumi," tulis mereka.
Meneliti Lapisan Batuan