bulat.co.id -PAMEKASAN
| Tajin Sorah, merupakan salah satu makanan yang hanya ada pada bulan 1
Muharram dengan tetap dilestarikan oleh masyarakat di Pulau Madura, Jawa Timur.
Tajin Sorah merupakan suatu tradisi warga di pulau
garam untuk menyambung tali silaturahmi kepada sanak saudara dan famili baik
jauh maupun dekat.
Baca Juga :Bubur Suro, Tradisi Leluhur yang Masih Terjaga di Pekalongan
Masakan unik yang hanya dapat ditemui pada
pergantian bulan atau tahun ini, mendapatkan respon positif oleh para ulama dan
tokoh adat setempat. Pasalnya, dengan hadirnya Tajin Sorah, dinilai dapat
membawa keberkahan dalam hidup.
Sebelum dihantarkan kepada para masyarakat atau
tetangga di sekitar rumah, Tajin Sorah terlebih dahulu dibacakan doa oleh para
ulama/kyai dengan tujuan utama mengenang kembali para almarhum keluarga yang
sudah meninggal.
Penyajiannya pun bisa dibilang cukup unik dan simple,
dengan terlebih dahulu bubur nasi disiapkan di atas wadah daun pisang lalu
potongan telur dadar gulung, kacang tanah, santan kelapa, serta sedikit mie
instan beserta potongan irisan cabe besar di letakkan di atas Tajin Sorah dan
bisa langsung disajikan.
Abd. Halim, salah satu tokoh ulama di Kecamatan
Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengatakan, bahwa tradisi yang
hingga kini tetap dilestarikan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang
diberikan dan simbol saling bersilaturahmi dengan sesama.
Baca Juga :Kuliner Vegetarian di Pemalang Banyak Diburu Warga
"Tajin Sorah ini harus tetap ada agar saling
bersilaturahmi kepada sesama, hal tersebut sebagaimana sudah tertuang kitab
suci Al-Qur'an," pungkas Halim, Sabtu (5/8/23).