Meski Mendapat Penolakan dari Warga, Pembangunan TPA Sampah Tetap Berjalan

Andy Liany - Rabu, 22 Mei 2024 16:42 WIB
Meski Mendapat Penolakan dari Warga, Pembangunan TPA Sampah Tetap Berjalan
bulat.co.id/ragil surono
Kantor DLH dan Depo pembuangan sampah jalan pemuda Kota Pemalang
bulat.co.id - Masalah sampah di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah seperti tidak ada Ujung pangkalnya penyelesaiannya, semakin hari, semakin ramai kedengarannya, hari ini Selasa (21/5/2024).

Ratusan Warga Desa Purana, Kecamatan Bantarbolang, ramai -ramai menggeruduk Kantor Balai Desa setempat .

Para warga dengan kompak menolak pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA ) sampah di Desa yang masih asri, hijau tanpa polusi, yaitu Desa Purana, kecamatan Bantarbolang, mereka bersikukuh proyek segera dihentikan tanpa syarat.

Tidak hanya sampai disitu, Warga yang berjumlah ratusan terdiri laki-laki dan Perempuan ini, juga menuntut proyek TPA agar segera dibatalkan, sebab mereka merasa tidak pernah diajak musyawarah terkait hal ini, sehingga warga menilai pembangunan TPA sebagai keputusan sepihak.

Dalam aksi sebelumnya, Ratusan warga Desa Purana, bersama Warga Desa Pedagung, Kecamatan Bantarbolang, juga tampak turun ke jalan untuk menggelar aksi demonstrasi menolak pembangunan TPA di wilayah desa mereka.

Demo yang berlangsung, seakan memancing emosi warga dan hampir tak kondusif. Oleh kekesalan warga terhadap sikap Kades yang dianggap tidak peduli dengan aspirasi mereka.

Sejumlah Warga mengatakan, pembangunan TPA harus dibatalkan karena dikhawatirkan akan mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan mereka. Alasannya, karena jarak lokasi TPA sangat dekat dengan pemukiman warga.

Aksi demo ini hampir diwarnai dengan kericuhan saat penanda tanganan surat penolakan pembangunan TPA tersebut. Salah satu warga, terlihat menarik salah satu perangkat Desa dan hampir ricuh. Namun kondisi dapat diredam.

Kades Purana Sopyan, mengatakan, bila kalian semua menekan saya untuk setuju atau tidak setuju, itu bukan kapasitas saya." ucapan Sopyan inilah yang kemudian memicu warga langsung menyorakinya.

"Lokasi TPA bukan tanah warga saya, jadi tidak bisa memutuskan. Kedua, yang mengetahui regulasi persyaratan terkait sampah adalah Dinas Lingkungan Hidup Pemalang," ujar Sofyan.

Meski demikian Kades Purana menerima aspirasi warga, utamanya terkait yang jadi unek-unek panjenengan semua.

"Jadi saya menanda tangani hanya sebatas mengetahui di surat penolakan pembangunan TPA tersebut," pungkasnya.

Sementara ada sebanyak 8 perangkat Desa Purana mereka menyetujui aspirasi masyarakat dengan ikut menanda tangani surat tersebut untuk mendukung warganya terkait penolakan pembangunan TPA di Desa Purana.

Aksi demo warga ini mendapat pengawalan pihak berwajib, tampak di TKP puluhan anggota kepolisian dari Polres Pemalang dan TNI ikut mengamankan aksi demo tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas lingkungan hidup kabupaten Pemalang Wiji Mulyati, ketika dikonfirmasi lewat sambungan teleponnya pada Rabu ( 22/5/2024 ) mengatakan jika pembangunan TPA sampah walupun mendapat penolakan dari warga, akan tetapi dilanjutkan karena ini merupakan program strategis pemkab Pemalang.


"Pembangunan TPA Sampah, sudah kita komunikasikan dari awal mungkin ada warga yang belum tersampaikan infonya oleh pihak desa," kata Wiji.

Ketika ditanyakan lebih lanjut, dengan tuntutan warga masyarakat Desa Purana, Kecamatan Bantarbolang, apakah proyek program strategisnya Bupati Pemalang akan tetap dilanjutkan,

Kepala dinas DLH yang baru menjabat beberapa bulan ini mengatakan, bahwa proyek pembangunan TPA tetap dilanjutkan masalah pro dan kontra itu hal wajar,

"Sebagai masyarakat Pemalang dan sebagai mitra Pemerintah harusnya ikut membantu program pemerintah," ungkap Wiji.

"Sampah selesai di desa saja tolong disampaikan ke warga jadi semua TPA tidak ada sampah, para wartawan mbok ikut promosi hidup bersih untuk kotanya sendiri, sampah bukan tanggung jawab DLH saja, kalau bukan kita yang bangun Pemalang lalu siapa lagi," tutupnya.

Dirinya berharap, masalah sampah semoga semuanya semakin terbuka pikirannya, untuk bersama sama membangun Pemalang supaya bagus kotanya bersih, sampah tidak semaunya sendiri dibuang.

Penulis
: Ragil Surono
Editor
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru