bulat.co.id -Dua Lokomotif Uap dan Empat Gerbong Tebu milik Pabrik Gula Pasantren di Kediri dan Pabrik Gula Sumberharjo
Pemalang di bawa ke Belanda.
Hal ini diduga akibat tidak ada keseriusan mengkonservasi aset bersejarah di Negeri sendiri, maka akibatnya, aset itu di bawa keluar Negeri.
Dengan dibawanya dua lokomotif ini, membuat banyak warga yang menyayangkan akan tindakan tersebut. Sebab menurut warga, lokomotif itu memiliki banyak sejarah.
Aris Handoyo, Sekretaris PT. Perkebunan Nusantara X, salah satu perusahaan yang menaungi pabrik gula pemilik Lokomotif mengatakan kalau kedua Lokomotif itu hanyalah berstatus pinjamanke Museum Stoomtrein Katwijk Leiden, Belanda, sehingga nantinya dikembalikan dalam waktu tertentu.
"Agar Lokomotif mendapatkan perawatan lebih intensif, serta meningkatkan hubungan baik antara Indonesia - Belanda," jelas Aris Handoyo.
Lokomotif pertama adalah kereta uap nomor 214 produksi tahun 1928 yang selama ini beroperasi di PG Pesantren Baru Kediri.