bulat.co.id -
SERGAI | PasarSarapanJajananBanjar dan Nusantara (
Saranjana), yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Anugrah semakin
ramaidikunjungimasyarakat lokal maupun luar daerah.
Pasar ini terletak Kampung Budaya
Banjar, Desa Lubuk Cemara Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Sergai yang dipimpin oleh Kepala Desa Lubuk Cemara Rahmadsyah.
Terkhusus
masyarakatBanjar Kabupaten
SerdangBedagai sekitarnya yang ada di perantauan apabila berkunjung ke
Saranjana ini dapat mengobati rasa rindu "Banua Kalimantan" dengan sajian makanannya hingga konsep budaya yang ditampilkan seperti penampilan tarian, memakai batik sasirangan hingga bapandir (berbicara) bahasa
Banjar.
Diketahui, peresmian pusat kuliner khas
Banjar dan Nusantara ini langsung oleh Bupati
Sergai H. Darma Wijaya dan Wakil Bupati (Wabup)
Sergai H. Adlin Tambunan, Munggu (7/1/24) bertepatan dengan momentum Hari Jadi Kabupaten
Sergai ke-20.
Kemudian
Saranjana yang menyajikan kuliner khas
Banjar dan Nusantara dengan konsep sarapan pagi ini hanya buka di setiap hari Minggu saja, sekira pukul 08.00 WIB s/d 11.00 WIB.
Adapun jenis menu kuliner yang disajikan makanan khas
Banjar diantaranya ayam ampal habang, ampal putih, ampal hirang, apam, mandai, wadik, tapai, kue kasar burit, kue balungan ayam, kue kararaban, lontong sate, lupis, nasi bakar, serta jenis lainnya bahkan tersedia berbagai aneka minuman lainnya.
Selain itu, di pasar ini ada dijual kerajinan tangan
masyarakatBanjar hingga batik khas
Banjar sasirangan.
Terkait transaksi pembayarannya di
PasarSaranjana dengan koin buluh atau bambu,
PasarSaranjana diareal seluas 3 rantai (1.200 m2) dengan suasana persawahan yang membentang luas, ke depan juga akan disiapkan spot-spot foto bagi pengunjung.
Ketua BUMDes Anugrah Desa Lubuk Cemara, Hairudi, ST kepada wartawan Minggu (21/1/24) menyampaikan tujuannya diadakan pasar ini, supaya
masyarakat paham akan kebersamaan, setelah membangun kebersamaan barulah cerita salary atau keuntungan melalui UMKM kita ini.
"Nah, ketika berjalan UMKM barulah cerita keuntungan, cuma kita tetap harus mengedepankan membangun kebersamaan ini," ujarnya.
Lanjut Hairudi, karena di
Saranjana ini ada sekitar 20 pedagang maka diutamakanlah membangun kekompakan dan kebersamaan terutama merubah mindset sesama dengan cara pelan-pelan, karena tidak bisa instan. Seperti kebersihan dan lapak-lapak ini juga perlahan akan kita benahi.
"Masyarakat pedagang ini diutamakan asli berdomisili warga Desa Lubuk Cemara sesuai KTP dengan mengikuti aturan kita selaku pengurus BUMDes," katanya.
Cara transaksi jual belinya, jelas Hairudi, dengan cara uang ditukarkan dengan koin berbentuk buluh (bambu) nilai perkoin itu Rp 2000, jadi
masyarakat berbelanja akan ada tertera menu dan jumlah koin yang akan dibayarkan disetiap pedagang.
Pemerintah Desa Lubuk Cemara dan Pengurus BUMDes berharap kedepannya terkhusus pengembangannya yang belum berjalan perkara akademisi, artinya bagaimana wisata kuliner ini tetap berlanjut dan jangan hanya cuma pengunjung itu usai makan langsung pulang, untuk itu insya Allah kami akan menyiapkan penginapan dan selanjutnya akan ada pembenahan sarana prasarana seperti pembangunan rumah adat
Banjar dan lainnya.
"Kita berharap kepada Pemerintah Kabupaten
SerdangBedagai terus mensupport UMKM
masyarakat dan
Saranjana Desa Lubuk Cemara ini agar berkembang pesat yang selalu
ramaidikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah," pungkas Hairudi ST.