bulat.co.id - Divonis menderita sindrom nefrotik atau penyakit gagal ginjal sejak usia 16 tahun, Bayu Anggara remaja 19 tahun warga Dusun XV, Kampung Jati, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai berharap uluran tangan dan bantuan dermawan.
Dengan kondisi sakit yang sudah tiga tahun lamanya di derita, saat ini Bayu hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Walau dengan segala keterbatasan yang ada, ia hanya bisa memotivasi dirinya sendiri, untuk tetap semangat dan pantang menyerah agar diberikan kesembuhan dan dapat beraktivitas seperti remaja seusianya.
Saat ini Bayu hanya tinggal seorang diri dirumahnya, sedangkan ayahnya, karena keterbatasan ekonomi, saat ini sedang merantau ke kota Duri Provinsi Riau, bekerja sebagai seorang tukang bangunan.
Sementara dari informasi yang diterima, hingga kini belum ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai maupun pihak lain yang peduli dengan kondisi Bayu Anggara saat ini.
Menurut sang nenek, Runtah (62) saat dikunjungi sejumlah wartawan, pada Selasa (8/11/2022) siang, mengatakan bahwa sang cucu awalnya mengalami bengkak-bengkak di badannya, hingga saat ini penyakit diderita cucunya tersebut sudah sekitar 3 tahun.
"Pihak keluarga juga sudah berupaya dengan membawa Bayu ke rumah sakit, dan hingga sekarang harus rutin konsumsi obat-obatan yang dianjurkan dokter," ujar sang nenek.
"Bayu tinggal sama bapaknya dirumah namun karena bapaknya kerja ke Duri, sekarang dia tinggal sendiri, untuk BPJS ada cuma yang bayar (Mandiri) dan sekarang ia pun harus menjalani check up di RSUD Sultan Sulaiman," sambung nek Runtah.
Lebih lanjut, sebagai seorang nenek, Runtah hanya bisa berharap agar cucunya bisa kembali sehat. Ia menuturkan, kalau udah kambuh maka mengalami bengkak-bengkak semua disekujur badannya, karena datangnya tiba-tiba kumat kaki bengkak napas sesak hingga susah kencing.
"Kadang-kadang bisa satu minggu dan langsung bawa ke rumah sakit dia kempes namun menahankan sakitnya 3 tahun lebih, sedangkan pekerjaan saya sehari-hari sebagai tukang kusuk dan ayahnya hanya tukang bangunan dengan gaji tak seberapa," ujar sang nenek menangis sedih.
Sementara Bayu saat diwawancarai wartawan mengatakan ia sangat merasakan sakit ketika kumat, dengan gejala sesak, ada perubahan diwajah dan perut, muka bengkak, perut besar dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.
"Saya tak bisa lagi kerja berat untuk makan sendiri saya tidak bisa banyak, karena akan langsung muntah," ujar Bayu.
Ditambahkan Bayu, sekarang dirinya hanya menjalani check up saja ke RSUD Sultan Sulaiman untuk perobatan lainnya tidak bisa karena keterbatasan ekonomi.
"BPJS kami juga berbayar, dan untuk pihak Puskesmas setahu kami gak pernah datang ke rumah," terangnya.
Terpisah, Kepala Dusun XV Desa Sei Bamban, Abdul Karim menyebutkan dirinya sebagai Kadus soal ada warganya yang saat ini menderita sakit gagal ginjal berharap semoga ada perhatian dari pihak ataupun para darmawan agar kiranya sudi mengulurkan tangan untuk menyisihkan sebagian rezeki nya untuk warganya yang sedang sakit.
Abdul Karim juga mengucapkan terima kasih kepada para rekan-rekan media yang telah sudi atas kepeduliannya dan meringankan waktunya berkunjung ke kediaman Bayu Anggara.
(and)