bulat.co.id - Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) melalui Program Implementation Area (PIA) Lembata kembali menandatangani perjanjian kolaborasi bersama Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Aneka Karya (Ankara) pada Rabu (21/9/2022).
Perjanjian kolaborasi ini berkaitan dengan pemberian tabungan berupa simpanan pelajar (Simpel) siaga bagi anak dampingan atau Sponsored child (SC) di Lembata senilai Rp 1,4 miliar.
Program ini merupakan yang kedua kalinya setelah tahap di tahun 2021 mendistribusikan buku tabungan untuk 10.053 anak dampingan yang tersebar di 79 desa. Masing-masing anak mendapatkan saldo tabungan sebesar Rp 250.000, dengan total dana Rp 2.513.350.000.
Erlina Dangu, Program Area Manager PIA Lembata mengungkapkan, untuk tahun 2022 setiap anak akan mendapatkan tambahan tabungan sebesar Rp 142.000.
Dari jumlah yang ada, Plan Lembata juga memberi tambahan penerima sebanyak 159 anak, masing-masing mendapatkan buku tabungan dengan besaran saldo yang sama, sehingga saat ini mencapai 10.196 anak yang memiliki tabungan. Total jumlah anggaran tahap kedua sebesar Rp 1.487.582.000, yang semuanya didanai Plan Indonesia.
"Kali ini, Plan Indonesia mengusung tema ketangguhan keluarga melalui kegiatan thank you projects, yang bertujuan memberikan dukungan anak dampingan dan keluarga saat mengalami keadaan darurat, seperti bencana alam maupun non alam serta masalah pendidikan," kata Erlina, yang didampingi Kornelis Sabon selaku Deputi PIA Manager dalam acara penandatanganan tersebut.
Acara ini juga dihadiri Ketua dan Dewan Pengurus KSP Ankara, General Manager, dan Pimpinan kantor cabang KSP Ankara Kecamatan Buyasuri, Omesuri, Lebatukan, Ile Ape, dan Ile Ape Timur.
Berdasarkan laporan KSP Ankara, Simpel Siaga yang sudah berlangsung sepuluh bulan ini mengalami peningkatan saldo signifikan, yaitu sebesar 69%, di mana 47% anak dampingan aktif menabung.
Erlina juga berharap, Simpel Siaga ini bermanfaat jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Anak-anak dampingan dan keluarga dapat menolong diri sendiri untuk bangkit di situasi darurat sebelum bantuan pemerintah dan pihak lainnya tiba di lokasi bencana.
"Selain itu, anak dampingan juga terbantu ketika akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," tandas Erlina.
(ted)