bulat.co.id - Keterbatasan komputer dan jaringan internet tidak menyurutkan semangat guru mengikutkan peserta didiknya dalam ujian Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Mereka pun bersiasat menyatukan pelaksanaan ANKB di SD Inpres Bakalerek, dengan 13 siswa peserta ANBK; SD Inpres Paubokol dengan 4 peserta, dan SD Inpres Uruor dengan 10 siswa. Para siswa diikutkan ujian ANBK di SD Inpres II Waikomo.
Sius, Guru SD Inpres Uruor mengaku, pihaknya bersyukur karena meski dengan sarana terbatas, SD Inpres II Waikomo bersedia menerima siswa dari sekolahnya untuk menggunakan sarana internet dalam ANBK.
"Anak didik kami dapat mengikuti ujian literasi dan numerasi dalam ANBK tahun ini," ungkapnya, Kamis (3/11/2022).
Menurut dia, kendala utama pihaknya sehingga harus menumpang ujian ANBK di SD Inpres II Waikomo hanya karena tidak ada Laptop, internet serta sarana pendukung lain.
Sementara guru lain, Agustinus Sada Nalu mengakui SD Inpres II Waikomo baru pertama kali menggelar ujian ANBK secara mandiri.
"Sekolah kami juga belum memiliki laboratorium sendiri. Untuk menggelar ujian ANBK, kami gunakan ruang perpustakaan. Peralatan komputer dan sejumlah sarana pendukung, kami pinjam dari sekolah lain," ungkapnya.
Agustinus mengatakan, dirinya juga harus memindahkan lokasi ujian ANBK ketika listrik tiba-tiba padam. Upaya tersebut dilakukan guna menyukseskan ujian ANBK bagi empat sekolah yang bergantung pada fasilitas yang tersedia meski dengan cara meminjam.
"Kalau tidak cepat diantisipasi, sesi satu akan selesai, maka siswa tidak bisa ikut ujian. Proses mendaftar kembali siswa yang akan mengikuti ANBK pun ribet, harus konfirmasi ke pusat. Karena itu, kami harus segera mencari tempat yang ada listriknya," tandasnya.
(ted)
