bulat.co.id - Pakar hukum tata negara, Refly Harun mengungkap tiga tanda
Gibran Rakabuming Raka mulai tak dianggap keberadaannya oleh
Prabowo Subianto.
Diketahui, pasangan Prabowo-Gibran telah ditetapkan sebegai pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pasangan nomor urut 02 ini meraih suara 96.214.691 suara atau sekitar 58,58 persen dari seluruh suara sah nasional.
Namun, usai penetapan itu, peran Gibran terlihat minim.
Salahsatu tandanya adalah, titipan empat Menteri Jokowi untuk Prabowo.
"Jokowi konon meng-endorse empat orang untuk jadi menteri. Konon ya," ujar Refly sebagaimana dilansir YouTube Kompas.com, Senin (20/5/2024).
Refly menyebut, Jokowi ingin pertahankan Bahlil, Erick Thohir, Listyo Sigit dan Pratikno. Keempatnya dianggap 'banyak jasanya' dalam menjaga kekuasaan Jokowi.
"Termasuk juga dalam pemenangan (Pilpres 2024) ya. Itu sudah rahasia umum," lanjutnya.
Tanda berikutnya, menurut Refly, Prabowo tidak mengajak Gibran di beberapa agenda penting setelah ditetapkan sebagai presiden terpilih 2024-2029.
Misalnya, saat Prabowo berkunjung ke China bertemu Presiden Xi Jinping.
Prabowo juga tak didampingi Gibran saat berkunjung ke Nasdem Tower untuk menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Begitu juga saat bertemu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar beberapa waktu lalu.
"Nah, dari situ menunjukkan bahwa Prabowo tidak melibatkan Gibran. Kalaupun dia harus bicara. Dia bicara sama bapaknya (Jokowi)," kata Refly.
Selanjutnya adalah, Gibran tak dilibatkan dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran.
Prabowo disebut lebih banyak meminta masukan dari Jokowi dalam Menyusun kabinetnya.
"Nah, dari situ menunjukkan bahwa Prabowo tidak melibatkan Gibran. Kalaupun dia harus bicara. Dia bicara sama bapaknya (Jokowi)," kata Refly.
"Jika benar, maka ini tragedi bagi demokrasi Indonesia. Yang terpilih Gibran, tapi dia (Prabowo) bicara sama bapaknya (Jokowi)," kata Refly.