bulat.co.id -
Jerman tersingkir dari
Piala Dunia 2022 usai hanya mengumpulkan empat poin dari tiga laga. Die Mannschaft memulai dengan kekalahan 1-2 dari Jepang, lalu imbang kontra Spanyol, dan baru menang di laga terakhir grup kontra Kosta Rika.
Kemenangan atas
Kosta Rika itu tak cukup untuk menyelamatkan mereka.
Jerman kalah poin dari Jepang dan tertinggal selisih gol dari Spanyol.
Tersingkirnya
Jerman disambut dengan cibiran sejumlah pihak di media sosial, yang mengaitkannya dengan aksi tutup mulut tim besutan Hansi Flick itu pada laga pertama. Jerman, seperti dilansir dari detikSport, Senin (05/12/2022), melakukan gesture tutup mulut dalam foto tim jelang laga, untuk merespons larangan FIFA atas simbol-simbol LGBT di Piala Dunia 2022.
Mantan pemain timnas
Jerman Juergen Klinsmann menyebut Piala Dunia adalah panggung adaptasi. Sejumlah tim yang kesulitan beradaptasi, termasuk dalam aspek mental, akan mendapatkan kejutan buruk.
Arsene Wenger, yang kini menjabat Kepala Pengembangan Sepakbola Global FIFA, sepakat bahwa tim-tim mesti fokus penuh jika ingin tampil baik di turnamen sekelas Piala Dunia. Ia lantas menyinggung soal gestur-gestur politis yang dinilai memecah fokus itu, yang diyakini diarahkan ke Jerman.
"Saya cuma akan menambahkan bahwa tim-tim yang tak mengecewakan dalam hal performa di laga pertama --saat ke Piala Dunia Anda mesti tahu bahwa Anda tak boleh kalah di laga pertama-- adalah tim-tim yang punya pengalaman, punya hasil-hasil di turnamen-turnamen sebelumnya seperti Prancis, Inggris, Brasil, mereka bermain baik di partai pertama," kata Wenger dikutip Metro.
"Dan tim-tim ini juga secara mental siap, seperti yang Jurgen katakan, yang punya pandangan untuk fokus ke kompetisi dan bukan ke demonstrasi-demonstrasi politik," imbuhnya.