Khusus untuk GOR Martial Arts dan Stadion Madya Atletik yang menghabiskan anggaran mencapai Rp 300 miliar, Edy yang juga Mantan Ketua umum PSSI ini meminta kepada kontraktor, agar pembangunan venue tersebut rampung hingga Desember 2023.
"Tidak ada, silahkan mau dilaporkan ke Tuhan pun tidak ada masalah. Pastinya tanah ini adalah tanah halal. Dari HGU dan sekarang sudah bersertifikat. Desember ini harus selesai ini yang dua tempat, Desember selesai dia. Itu urusan masyarakatnya, kalau sudah diganti rugi pasti mengaku belum pernah diganti rugi," ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua KONI Pusat, Suwarno memastikan baik Sumut dan Aceh sebagai tuan rumah akan mendapat bantuan pembangunan Stadion Utama yang nantinya akan dijadikan sebagai ajang kegiatan opening dan closing ceremony PON yang nantinya akan dipertegas kembali dalam rapat terbatas dengan presiden Joko Widodo yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Ini kan masih dalam proses ya, yang lalu sempat dibicarakan keinginan standarnya seperti Stadion Manahan. Kita tidak tahu seberapa ada dinamika, dari dulu kita ada bicara dengan kementerian PMK. Sekretaris Kabinet, ingin mendorong di tingkat ratas presiden," jelas Suwarno.
Terkait adanya desakan sejumlah pihak agar PON dibatalkan dilaksanakan di Sumut, Suwarno memastikan PON tetap dilaksanakan pada 8 September 2024 dan sudah menjadi keputusan bulat dari pemerintah pusat. "Kalau tunda tidak, karena dari Ratas yang lalu bapak Presiden menghendaki pelaksanaan PON dilaksanakan 2024 dan dibuka pada 8 September," ujarnya.
Pada kesempatan itu turut hadir Kadispora Sumut H. Baharuddin Siagian, ia mengatakan pembangunan dua venue tersebut menjadi peninggalan atau warisan sebagai tuan rumah PON. Untuk Stadion Madya atletik akan dibangun dua lintasan atletik, sedangkan Martial Arts disedikan untuk pertandingan Jujitsu, Karate, Taekwondo, dan Wushu.