bulat.co.id -
Bentrok dua kelompok warga dari
Suku Dani dan Mee kembali terjadi di Nabire, Papua Tengah.
Kali ini bentrokan terjadi di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Nabire pada Sabtu (10/6) sekitar pukul 08.00 Wita. Insiden ini menyebabkan 6 rumah warga dari Suku Dani dibakar.
Akibat pertikaian kedua suku tersebut, terdata 2 orang warga dikabarkan tewas dan 13 rumah dibakar.
"Dalam Insiden kali ini, 6 rumah milik warga dari suku Dani dibakar. Selama insiden bentrokan, terdata jumlah rumah warga yang dibakar mencapai 13 unit," ujar Wakapolres Nabire, Kompol I Wayan.
Rumah terbakar kali ini milik Airon Wanimbo (2 unit), Bensin Wanimbo (2 unit), dan Gembi Wonda (2 unit). "Saat terjadi pembakaran, rumah-rumah tersebut tidak memiliki penghuni," ujar Kompol I Wayan, Sabtu (10/9/23).
Kompol Wayan mengatakan, pihaknya sudah memanggil kedua belah pihak untuk didamaikan. Hanya saja imbauan dari kepala suku pun tak dihiraukan.
"Kepala Suku Mee Topo John Madai, dan Sekretaris Distrik Uwapa Karel Petege sudah berupaya mengimbau masyarakat suku Mee agar tidak melakukan pembakaran, tapi tidak diindahkan. Mereka juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang dan memilih untuk menunggu hasil mediasi," ujar Wayan.
Wayan juga mengajak kedua tokoh adat untuk membantu Polri menjaga situasi Kamtibmas dengan mencegah terjadinya tindakan serupa. Dia mengingatkan pertikaian tersebut hanya akan merugikan kedua belah pihak.
"Kedua belah pihak telah mengalami korban dalam insiden ini, namun jika tindakan semacam ini terus terjadi, maka pertikaian lebih lanjut dapat terjadi," ungkapnya.
Bentrokan Bermula Akibat Pencabutan Tapal Batas
Bentrokan berawal dipicu dari pencabutan tapal batas lokasi tanah adat di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa, Kabupaten Nabire pada Senin (5/6/23) sekitar pukul 12.00 Wita. Insiden itu mengakibatkan 2 warga tewas setelah dievakuasi ke rumah sakit.
"Dua korban tersebut telah dibawa ke RSUD Nabire," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Adi Prabowo saat dikonfirmasi, Selasa (6/6/23).
Benny melanjutkan, bentrokan kembali pecah di Kilometer 80 dan kilometer 64 pada Rabu (7/6/23) sekitar pukul 22.45 Wita. Sebanyak 7 rumah dibakar di lokasi bentrokan.
"Terjadi pembakaran rumah warga dan dari data sementara personel di lapangan bahwa di Km 80 sebanyak 6 rumah dan Km 64 sebanyak 1 rumah yang merupakan rangkaian pasca konflik 2 kelompok warga," kata Benny.
Menurut Benny, kepolisian bersama sejumlah pihak terkait sebenarnya sudah mengundang 2 kelompok warga yang bertikai. Ketegangan dua kelompok warga tersebut sempat mereda.
Namun ketegangan kembali terjadi lantaran kelompok Suku Mee yang berasal dari luar Nabire tersulut emosi atas bentrokan yang terjadi. Mereka diduga masuk ke Nabire.
"Jadi korban dari Suku Mee itu sudah mau dikasih santunan. Tapi masyarakat Suku Mee dari kabupaten sekitar karena punya rasa simpati mereka turun," kata Benny.