bulat.co.id -
KARAWANG | Kasus kebocoran gas coustic soda kembali terjadi di pabrik kertas PT Pindodeli 2 di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel,
Karawang, Jawa Barat.Sebanyak 140 orang
keracunan gas melalui cerobong asap pabrik yang menyebar ke rumah penduduk dan dilarikan ke sejumlah rumah sakit untuk mendapat pengobatan. Gejala yang dialami
warga yang
keracunan yaitu mula, pusing dan dada sesak hingga ada yang pingsan.
Bupati
Karawang, Aep Syaepuloh mengatakan, kasus
keracunan costic soda yang dialami oleh
warga di Desa Kutamekar dan sekitarnya sudah 5 kali dialami
warga.
Penyebabnya karena ada kebocoran coustic soda mengalir melalui cerobong asap yang dikeluarkan PT Pindodeli. Pihak manajemen berjanji akan untuk memperbaiki dan menjamin kasus kebocoran tidak akan terulang.
"Sebelumnya mereka menjamin tidak akan ada lagi kebocoran, tapi ini sudah 5 kali terjadi. Saya sudah meminta apara kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian sebenarnya kok sampai berkali-kali," kata Aep Syaepuloh saat mengunjungi korban di rumah sakit, Minggu (21/1/24).
Berdasarkan laporan sementara 140
warga mengalami
keracunan dan mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Paling banyak
warga korban
keracunan dirawat di rumah sakit Rosela sebanyak 40 orang.
Sementara korban lainnya menyebar di sejumlah rumah sakit, Puskesmas, klinik hingga di kantor desa. "Semua korban sudah ditangani oleh tim medis disejumlah rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Kami masih fokus menyelamatkan korban terlebih dahulu," katanya.
Dikatakan Aep, setelah melakukan tindakan penyelamatan terhadap korban maka Pemda akan meminta tanggungjawab PT Pindodeli terkait kasus kebocoran yang selalu terulang. Dia ingin meminta ketegasan perusahaan apakah kasus kebocoran coustic soda bisa terulang lagi.
Dia menegaskan, jika pihak perusahaan tidak bisa memberikan jaminan dia memperimbangkan untuk menghentikan operasional perusahaan.
"Kalau membahayakan masyarakat pasti kami akan bertindak tegas kalau perlu tutup saja perusahaannya," tegasnya.
Sementara itu Public Affair PT. Pindodeli Pulp and Paper mills 2, Adil Teguh mengatakan manajemen PT. Pindodeli membenarkan terjadi kebocoran coustic soda sehingga membuat
warga mengalami
keracunan.
Pihak manajemen bersama kepolisian sedang mencari penyebab kebocoran tersebut termasuk kemungkinan adanya pelanggaran pengisian oleh operator.
"Pihak kepolisian bersama manajemen sedang menangani masalah kebocoran ini dan mencari tahu penyebabnya. Kami menyesalkan kejadian ini dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menangani kebocoran ini," kata Adil Teguh.
Menurutnya, seluruh
warga yang mengalami
keracunan coustic soda sudah ditangani dan mendapat pengobatan dari rumah sakit.
Hingga siang ini sebagian
warga yang
keracunan sudah diperbolehkan pulang sedangkan sisanya masih dalam perawatan pihak rumah sakit.
Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh pihak perusahaan. "Iya dijamin oleh perusahan," pungkasnya.