bulat.co.id -PATI | Acara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kabupaten Pati sempat terganggu dengan hadirnya segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP pada Minggu (17/12/23).
Menyikapi peristiwa itu, Bawaslu
Pati pun turun tangan guna menelusuri dugaan pelanggaran pada acara tersebut.
Untuk diketahui peristiwa itu terjadi saat Ketua Umum
PSI Kaesang Pangarep bersama relawan tengah berada di Rumah Makan Renggo Sabtu Baru. Saat acara, terdengar ada geberan sepeda
motor dari luar lokasi acara.
Peristiwa itu pun sempat direkam pihak PSI. Dalam video yang dibagikan
PSI itu tampak segerombolan pe
motor berhenti di depan rumah makan tersebut.
Para pe
motor itu membawa bendera PDI. Bendera itu bertuliskan 'Banteng Pekok Growkid Juwana'. Para pe
motor tersebut tampak memainkan dan meng
geber gas motornya.
Kaesang juga sempat keluar untuk mengecek. Akan tetapi segerombolan pe
motor itu sudah meninggalkan lokasi.
Dimintai konfirmasi, Ketua Bawaslu
Pati Supriyanto mengatakan pihaknya telah melakukan pengawasan saat acara
PSI di
Pati Minggu kemarin. Namun pihaknya tidak mengira justru ada pawai segerombol orang pe
motor membawa bendera PDIP. Mereka meng
geber motor di tengah acara
PSI di Pati.
"Kemarin waktu kejadian kan jajaran pengawas pemilu teman-teman Panwaslucam Margorejo dan PKD di sekitar itu melakukan pengawasan saat yang di Sapto Renggo itu," jelas Supriyanto, Selasa (19/12/23).
"Kita tidak tahu proses terjadi pawai ber
motor itu, karena memang sebelumnya tidak ada informasi akan ada kegiatan pawai itu kecuali kegiatan pesta rakyat, tapi itu bukan kampanye," dia melanjutkan.
Supriyanto awalnya mengira massa pawai tersebut akan menghadiri pesta rakyat capres yang digelar di Stadion Joyokusumo pada Minggu malam. Akan tetapi setelah dicek malamnya tidak ada massa yang memakai atribut tersebut.
"Sebelum malamnya kita pikir itu ketika saya mendapatkan laporan teman-teman pengawas yang kerja di sana itu kami pikir mungkin peserta pesta rakyat yang ingin menghadiri pesta rakyat di Stadion Joyokusumo yang kebetulan lewat situ," kata Supriyanto.
"Ternyata mencari fakta di Joyokusumo ternyata tidak ada, teman-teman memakai atribut kampanye itu," jelasnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga telah memeriksa pemilik rumah makan untuk mencari fakta-fakta di lapangan.
"Kami segera melakukan penelusuran-penelusuran, kemarin Bawaslu ketemu dengan pengelola rumah makan Sapto Renggo mencari fakta-fakta di sana, kita juga di sana mendapat kontak penanggung jawab yang ada di sana," terang dia.
Selanjutnya Bawaslu saat ini tengah memeriksa massa yang diduga ikut pawai saat acara
PSI di Pati. Menurutnya ada dugaan massa pawai membawa bendera
PDIP berasal dari Juwana. Namun pihaknya masih melakukan penelusuran.
"Hari ini kita juga melakukan penelusuran di Juwana, terkait beberapa informasi beberapa kemungkinan orang-orang yang berangkat dari Juwana, saat ini kita sedang mencari atau penelusuran fakta-fakta hukum," ucapnya.
Menurutnya jika ditemukan pelanggaran akan ditindaklanjuti. Dia meminta pihak media untuk bersabar.
"Jika nanti ditemukan permulaan yang cukup maka kita akan lakukan, kalau memang itu menemukan unsur dugaan pelanggaran pidana, kita serahkan ke petugas, kita saat ini masih berproses, jadi mohon Bawaslu sedang menindaklanjuti penelusuran yang ada," ungkapnya.
Terpisah Sekretaris
PDIP Pati Sutarso Oentharso mengaku tidak mengetahui adanya pawai pe
motor membawa bendera
PDIP saat acara
PSI di Pati. Meski demikian, dia tengah berkoordinasi dengan Ketua
PDIP Pati.
"Kapan itu Mas? langsung ke Pak Ketua ya. Ini sudah ditangani sama Pak Ketua semua," jawabnya singkat lewat sambungan telepon.