Sigit menuturkan, salah satu upaya mitigasi pengendalian pencemaran udara jangka pendek bisa dilakukan melalui teknologi modifikasi cuaca.
Baca Juga :PK Moeldoko Soal Demokrat Ditolak MA
Akan tetapi, syarat utama modifikasi cuaca adalah harus adanya potensi awan yang bisa diturunkan melalui penaburan garam di lapisan atmosfer.
Bila langit kering tanpa awan, maka operasi itu tidak bisa dilakukan. Di Jawa, terutama Jakarta, ketersediaan awan tidak ada. Sigit menuturkan, pemerintah saat ini memaksimalkan operasi teknologi modifikasi cuaca di Pulau Sumatera karena langit di sana masih ada awan hingga 22 Agustus mendatang.
Pelaksana Tugas Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, El Nino tidak memperparah polusi udara. Meski demikian, El Nino memberikan dampak nyata terhadap kemarau panjang, terkhusus Jakarta.
Menurutnya, meski langit tak ada awan, hujan di beberapa lokasi kemungkinan bisa terjadi. Namun, secara jangka panjang, musim kemarau di Jakarta berlangsung sampai akhir Oktober. (dhan/kmp)