bulat.co.id -JAKARTA | Kementerian
Pertanian (Kementan) menargetkan produksi komoditas padi pada tahun 2024
mencapai 55,42 juta ton. "Ini beberapa target produksi komoditas utama di
2024, pertama Padi kita targetkan 55,42 juta ton," kata Sekretaris
Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Eselon I
Kementan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2023).
Kasdi juga mengatakan,
beberapa target produksi komoditas di tahun 2024 di antaranya, cabai
ditargetkan 3 juta ton, kopi sebanyak 818.000 ton, kelapa 2,9 juta ton,
jagung 23,34 juta ton, bawang merah 1,74 juta ton, dan kakao 694.000 ton.
Baca Juga :Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton Untuk Penuhi Stok Pangan Nasional
"Lalu ada daging
sapi/kerbau ditargetkan 405.440ton, kedelai sebanyak 340.000 ton bawang putih
sebanyak 45.910 ton, tebu 39,45 juta ton, dan daging ayam sebanyak 4 juta
ton," ujarnya.
Kasdi mengatakan, untuk
mendukung target tersebut, Kementan mendapatkan pagu anggaran tahun 2024 Rp
14,66 trilun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk empat program, yaitu
Ketersediaan Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas (Rp 8,4 triliun), Nilai
Tambah dan Daya Saing Industri (Rp 1,3 triliun), Pendidikan dan Pelatihan
Vokasi (Rp 606,7 miliar), dan dukungan manajemen (Rp 4,2 triliun).
Selain itu, Kementan
mengusulkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang Pertanian Tahun
Anggaran 2024 sebesar Rp 2,56 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk
pengembangan Food Estate dan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP).
Baca Juga :Jokowi Akan Pimpin 25 Pertemuan di KTT Ke-43 ASEAN
"Usulan yang sudah
masuk Rp 2,56 triliun meliputi Rp 2,48 triliun dari Pemerintah Daerah,
usulannya Food Estate Rp 421,61 miliar kemudian KSPP Rp 2,06 triuliun, kemudian
yang melalui Banggar DPR RI Rp 80,4 miliar," tuturnya.
Lebih lanjut, Kasdi
mengatakan, usulan anggaran DAK Fisik Rp 2,56 triliun secara rinci akan
digunakan untuk Food Estate di 6 provinsi dan 50 kabupaten, dan KSPP di 29
provinsi, dan 149 kabupaten/kota.
"Kementan mengusulkan
DAK non fisik sebesar Rp 309,9 miliar yang digunakan untuk Pekarangan Pangan
Lestari (P2L) di 234 kabupaten/kota, Layanan penyuluhan Petani di 149
kabupaten/kota, dan Biaya Operasional Puskeswan di 150 kabupaten/kota,"
ucap dia. (dhan/kmp)