bulat.co.id -Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas
memastikan
impor beras baru akan berakhir pada pertengahan Februari. Di sisi lain,
Menteri Perdagangan
Zulkifli Hasan sebelumnya menyebut akan menutup keran impor
beras di akhir Januari 2023.
"Terakhir kedatangannya adalah pertengahan Februari
(2023) sehingga Maret itu sudah tak ada barang impor yang masuk ke
Indonesia," kata Buwas, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin
(16/01/2023), dilansir detikcom.
Buwas mengatakan, keputusan impor beras hingga Februari ini
telah sesuai perhitungan, di mana panen raya baru akan datang pada Maret 2023.
Oleh sebab itu, impor tidak akan mengganggu panen.
Baca Juga:Kabar Baik, Harga Daun Seledri Sudah Turun
Saat ditanya lebih lanjut mengenai batas tutup keran impor
ini, Buwas mengatakan pihaknya akan mengusahakan paling lama 16 Februari total
500 ribu ton beras sudah sampai.
"Semuanya, 500.000 ton sudah selesai. Kontrak capai
500.000 ton, ada Thailand, dan Vietnam, sebagian Pakistan, sebagian kecil
Myanmar," katanya, kepada media, selepas acara.
Buwas mengatakan, sejauh ini total beras impor yang sudah
diterima RI sebanyak 120 ribu ton dari target 200 ribu ton untuk tahap pertama.
Kemudian pada tahap kedua, Bulog ditugaskan untuk impor kembali sebanyak 300
ribu ton.
Dengan demikian, dari total 500 ribu ton, masih ada sisa
sekitar 380 ribu ton yang belum tiba. Ia juga tak menampik kalau memang terjadi
keterlambatan waktu.
"Kita usahakan paling lama 16 Februari udah harus
selesai kontraknya karena kita nggak mau juga nanti masa panen justru itu
mengganggu ya.
Adapun masalah keterlambatan ini dijelaskannya karena faktor
cuaca sehingga kapal laut kesulitan berlayar. Beras impor sendiri sebelumnya
ditargetkan akan tiba di RI pada Desember 2022 lalu, namun molor hingga awal
tahun ini.
"Itu soal kedatangan saja, jadi kita tidak bisa
memaksakan, tadi cuaca tidak bisa kuta prediksi seperti itu. Kita memang ada
keterlambatan waktu," ujar Buwas.