Arab Saudi Izinkan Umrah Backpacker pakai Visa Turis, Ditentang Kemenag, Didukung MUI

Hadi Iswanto - Selasa, 20 Februari 2024 18:03 WIB
Arab Saudi Izinkan Umrah Backpacker pakai Visa Turis, Ditentang Kemenag, Didukung MUI
Umroh backbacker atau umroh mandiri kian diminati
bulat.co.id - Pemerintah Arab Saudi secara resmi mengizinkan jemaah haji untuk beribadah umrah dengan visa mandiri, termasuk untuk jemaah asal Indonesia. Umrah mandiri atau backpacker ini malah ditentang Kemenag.Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan alasan pelarangan umrah mandiri dan umrah backpacker bagi jemaah Indonesia. Salah satunya soal keselamatan jemaah.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Jaja Jaelani mengatakan baik umrah mandiri maupun umrah backpacker bertentangan dengan Undang-Undang (UU) No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Khususnya pada pasal 86, dibahas perjalanan umrah harus melalui Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).

Jaja juga menjelaskan, tugas negara adalah melindungi keamanan warga negaranya di dalam dan di luar negeri. Namun, umrah mandiri dan backpacker disebutnya berisiko pada keselamatan jemaah.

"Bagi jemaah yang belum pernah ada pengalaman ke Arab Saudi tentunya akan sangat berbahaya mengingat risiko riskan dalam menjalani ibadah umrah. Jika ada apa-apa, siapa yang akan bertanggung jawab atas keselamatannya?" kata Jaja dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (19/2/2024).

Menurut Jaja, kasus umrah mandiri dan backpacker ini disinyalir dibantu oleh oknum Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di dalamnya. Bila terbuktic PPIU tersebut akan disanksi tegas dengan dicabut perizinannya.

"Dan jika pelakunya juga seorang individu dan mengajak orang lain secara berkelompok maka juga akan ditindak secara hukum," tegas Jaja.

Selain itu, berdasarkan penuturan Jaja, kebijakan visa Arab Saudi yang membolehkan visa turis untuk umrah dinilai cenderung bertentangan dengan regulasi di Indonesia.

Akses Mudah dan Asyik



Beda dengan Kemenag, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis justru mendukung umrah backpacker.

Mulanya, Kiai Nafis menilai kini akses semakin mudah untuk keliling dunia, termasuk umrah.

"Saya pikir ke depan memang kita makin mudah untuk akses keliling di dunia, apalagi cuma umrah gitu kan, lebih dekat dari kita, orang bisa berangkat sendiri, melaksanakan--apalagi ibadahnya ibadah sunnah," katanya, Selasa (20/2/2024).

Menurut Kiai Nafis, umrah backpacker cocok untuk mereka yang senang mengembara karena ada tantangan tersendiri.

Transportasi seperti bus dan kereta juga udah dapat diakses sendiri.

Meski demikian, ia mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap menjaga nama baik negara ketika umrah backpacker. Jangan sampai bisa pergi sendiri namun tidak bisa pulang.

"Saya berharap meminta kepada masyarakat yang ingin umrah backpacker berangkat sendiri silakan dicoba. Saya sudah pernah mencobanya asyik dan nyaman. Yang kedua, tapi perhatikan, tolong bawa nama Indonesia yang baik, jangan sampai pergi ke sana, tidak bisa pulang," terang Kiai Nafis.

Sebelumnya, kerajaan Arab Saudi memang memperluas penerbitan visa elektronik untuk negara bagian. Selain umrah, visa juga berlaku untuk rekreasi serta bisnis.

Disebutkan pada laman Gulf News, enam negara bagian tersebut mencakup Turki, Thailand, Panama, Saint Kitts dan Nevis, Seychelles dan Mauritius.

Perluasan ini menjadikan jumlah total negara yang diberi visa pengunjung elektronik menjadi 63 negara, Indonesia termasuk salah satunya.

Peluncuran program sistem visa elektronik untuk Indonesia dilakukan pada 25 Mei 2023 lalu.

Melalui aplikasi Nusuk yang dirilis pemerintah Arab Saudi, jemaah bisa memesan waktu untuk raudhah dan mendapat berbagai informasi tentang umrah, haji, wisata, penginapan, dan kebutuhan lainnya di Makkah serta Madinah.

Penulis
: Hadi Iswanto
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru