bulat.co.id -CIREBON | Sebanyak 85.359 warga di Kabupaten Cirebon masih mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Padahal, daerah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah ini mulai diguyur hujan, meski belum merata.
Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), puluhan ribu
warga Kabupaten
Cirebon terdampak itu berada di 30 desa dari 17 wilayah kecamatan.
Desa tersebut adalah Sedong Lor, Slangit, Sampiran, Gempol, Karangnyar, Kelurahan Sumber, Desa Seseupan, Cilukrak, Babakan, Dawuan, Ciuyah, Beringin, dan Galagamba.
Kemudian, Cupang, Winduhaji, Sibubut, Muara, Karangwuni, Sedong Kidul, Windujaya, Panongan, Karanganyar, Kalitengah, Girinata, Mundu Pesisir, Dukuh.
Subkoordinator kebencanaan ahli muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda, mengatakan, hujan yang mengguyur beberapa waktu terakhir ini belum mengisi sumber-sumber
air warga.
"Jumlah
warga yang susah dapat
air bersih terus bertambah. Ini dampak fenomena El Nino," kata Juwanda di Kabupaten Cirebon, Senin (20/11/23).
Juwanda menuturkan, BPBD Kabupaten
Cirebon bakal melanjutkan distribusi
air bersih di tengah musim kemarau, meskipun pada 31 Oktober lalu pemerintah telah mencabutmasa tanggap darurat bencana kekeringan.
Masyarakat di Kabupaten
Cirebon tidak perlu khawatir karena berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada akhir November hujan bakal kembali mengguyur.
"Kalau diperlukan karena darurat, kami akan segera lakukan. Namun, tanda-tanda hujan di Kabupaten
Cirebon sudah mulai terlihat," katanya.