BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2022 di Kisaran 5,5%

- Senin, 07 November 2022 11:27 WIB
BPS Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2022 di Kisaran 5,5%
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

bulat.co.id - Hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2022. Kalangan ekonom memprediksi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,5% dibandingkan periode kuartal sebelumnya di angka 5,44%.

Ekonom Permata Bank Josua Pardede menyebutkan pendorong utama pertumbuhan ekonomi ini adalah konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh 6% secara tahunan (year on year/yoy) terindikasi dari solidnya beberapa indikator konsumsi seperti IKK pada kuartal III-2022 yang tercatat di level optimis, meskipun melambat jika dibandingkan kuartal II-2022, namun meningkat jika dibandingkan kuartal III-2021.

"Peningkatan IKK pada kuartal III-2021 dipengaruhi oleh kondisi low base dikarenakan konsumsi yang melambat karena penyebaran varian delta pada periode kuartal III-2021," kata dia, Senin (7/11/2022).

Josua menyebutkan penjualan eceran juga tercatat tumbuh 5,5% yoy. Kemudian penjualan mobil (ritel) juga tercatat meningkat 25,7% yoy dibandingkan 8,3% yoy pada kuartal II-2022. Menurut dia sekalipun kondisi indikator konsumsi cenderung melambat terutama pada September 2022 karena dampak penyesuaian harga BBM, konsumsi cenderung masih solid terutama pada Juli dan Agustus.

Meskipun demikian, terdapat beberapa indikator konsumsi yang menunjukkan perlambatan seperti Nilai Tukar Petani (NTP) yang pada akhir kuartal III-2022 tercatat tumbuh 1,08%yoy dibandingkan 2,29% yoy pada kuartal II-2022 vs 3,95% yoy pada kuartal III-2021, Lebih lanjut, impor barang konsumsi juga tercatat melambat -4,1% yoy vs 5% yoy pada kuartal II-2022.

Selain konsumsi rumah tangga, investasi/PMTB juga diperkirakan tumbuh 5,61% yoy dari kuartal sebelumnya 3,07% yoy. Dilansir CNNIndonesia, peningkatan investasi masih didorong oleh investasi non-bangunan.

Hal tersebut tercermin dari penjualan alat berat pada kuartal III-2022 yang tercatat tumbuh 99,3% yoy menjadi 4.587 unit sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi sektor pertambangan batu bara.

Sementara itu, investasi bangunan cenderung melambat terindikasi dari penjualan semen pada kuartal III-2022 yang tercatat tumbuh -4,8%yoy menjadi 17,1 juta ton. Peningkatan laju investasi/PMTB pada kuartal III-2022 juga tercermin dari impor barang modal yang tercatat tumbuh 44,1% yoy dari kuartal sebelumnya 21,3% yoy.

Sementara itu, konsumsi pemerintah sepanjang kuartal III 2022 diperkirakan juga meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya terindikasi dari realisasi belanja pemerintah pusat pada 3Q22 yang tercatat tumbuh 3,3% yoy, yang utamanya didorong oleh peningkatan belanja pegawai (+11,6%yoy) belanja modal (+5,8%yoy) dan belanja pembayaran bunga utang (+6,5% yoy).

Dari sisi ekspor & impor, ekspor riil pada kuartal III-2022 diperkirakan tumbuh 12,88% yoy sementara impor riil diperkirakan tumbuh 17,68% yoy. Net ekspor diperkirakan cenderung melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya terindikasi dari ekspor non migas pada kuartal III-2022 tercatat tumbuh 26,3%yoy vs. 38,8%yoy pada kuartal sebelumnya. Sementara impor non-migas tercatat 21,79% yoy dibandingkan 17,58% yoy pada kuartal sebelumnya.

Ekonom dan Co-Founder & Dewan Pakar Institute of Social, Economic and Digital/ISED Ryan Kiryanto mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi 5,5%. Hal ini karena kuatnya konsumsi rumah tangga domestik yang berkontribusi 56% terhadap PDB didukung oleh investasi langsung yang tumbuh positif serta belanja atau konsumsi pemerintah yang membaik.

"Ekspor dan impor yang surplus setiap bulan karena membaiknya harga komoditas primer (CPO, Batubara, Besi dan Baja) juga menguatkan pertumbuhan PDB tersebut. Dengan demikian, sepanjang 2022 ini PDB Indonesia berpotensi mencapai 5,3% yoy," ujar dia. (Red)

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru