bulat.co.id -Kodok tebu yang dulu didatangkan dari benua Amerika ke
Australia untuk membantu mengendalikan kumbang perusak tebu, kini populasinya tak terkendali dan menjadi hama. Kepanikan pun pernah melanda saat kodok tebu dilaporkan sudah mendekati Sydney, kota yang sangat penting di sana.
Di akhir tahun 2022 silam, otoritas di
New South Wales waspada setelah lebih dari selusin kodok tebu ditemukan di properti pribadi dengan jarak satu jam perjalanan dari Sydney.
Kodok tebu itu pun diburu dan 17 ekor berhasil ditangkap oleh pemerintah NSW dan tim
Universitas Newcastle pada hari. Dua lainnya telah ditemukan dan dilangsungkan penyelidikan tentang bagaimana kodok tebu tiba di daerah tersebut.
Kodok tebu yang jumlahnya ditaksir miliaran di
Australia belum sampai di Sydney, terkonsentrasi di area Queensland dan beberapa negara bagian lain. Tentu pemerintah berupaya agar jangan sampai kodok tebu itu mengganggu warga Sydney.
Baca juga: Kodok Raksasa Seberat 2,7 Kilogram Disuntik Mati
Tak jarang satu atau dua kodok tebu sampai di area lain dengan truk. Namun Menteri Pertanian, Dugald Saunders, mengatakan ukuran koloni di dekat
Sydney mengindikasikan ada lebih banyak lagi jumlahnya. Jadi, penting bagi warga mengawasi dan melaporkan jika menjumpainya.
"Sekarang bukan waktunya santai, kodok tebu menimbulkan risiko signifikan bagi fauna domestik dan asli kita dan sangat penting bagi kita menjauhkan mereka dari NSW," katanya seperti dikutip dari Guardian via detikINET, Jumat (27/1/2023).
Rick Shine, akademisi Macquarie University, mengatakan kodok itu sudah mahir menumpang di belakang truk atau bahkan di atas sepatu seseorang. "Mereka muncul di mana-mana, di bagasi seseorang ketika turun dari bandara di Canberra, bahkan di puncak Gunung Kosciuszko," katanya.
Jadi, bukan hal aneh jika satu atau dua kodok tebu dijumpai di lokasi yang jauh dari areanya. Shine mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ancaman kodok tebu menyebar di
Sydney bisa dicegah berkat aksi masyarakat yang cepat.