bulat.co.id -Warga yang menjadi korban tewas akibat gempa di
Turki dan
Suriah hingga Sabtu (11/2/2023) telah mencapai 28.192 jiwa.
Wakil Presiden Turkiye Fuat Oktay mengatakan pada Sabtu, korban tewas dari Turkiye mencapai 24.617 jiwa, sebagaimana dilansir CNN via kompas.
Sedangkan di Suriah, total korban tewas yang dikonfirmasi mencapai 3.575 jiwa, termasuk 2.167 jiwa di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut, menurut laporan kelompok pertahanan sipil White Helmets.
Selang lima hari usai gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Turkiye dan Suriah, tim SAR dari berbagai pihak masih terus berupaya melakukan pencarian korban selamat dari puing-puing.
Meski demikian, petugas penghubung PBB di Turkiye memperingatkan upaya mereka sudah mendekati akhir jendela pencarian dan penyelamatan.
Baca juga: Bantuan Dari Indonesia ke Turki Dikirim 3 Tahap
Aktor berdarah Suriah-AS Jay Abdo mengatakan kepada CNN pada Sabtu bahwa upaya pencarian terus berpacu dengan waktu. Dia juga menyerukan komunitas internasional untuk segera bertindak dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Suriah.
Sementara itu, Kepala Operasi Darurat Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Jamie LeSueur menuturkan, pemulihan di Turkiye saat ini telah memasuki "fase humanitarian".
LeSueur mengatakan kepada CNN, timnya beralih dari operasi pencarian dan penyelamatan. Dia menambahkan, kebutuhan terbesar bagi korban selamat di Turkiye saat ini tetap berupa makanan, kesehatan, dan air.
"Kami sekarang sudah memasuki fase humanitarian. Itu akan berlangsung selama beberapa bulan, di mana kami masih akan berusaha memenuhi kebutuhan dasar masyarakat," kata LeSueur.
Organisasi tersebut saat ini menerima banyak tenda musim dingin. Di satu sisi, mereka juga sedang mempertimbangkan opsi tempat penampungan transisi pra-fabrikasi.
Baca juga: Update Korban Tewas Gempa Turki Tembus 21 Ribu Jiwa
"Kami ingin mengeluarkan mereka dari fase humanitarian secepat mungkin, menjadi sesuatu yang berkelanjutan dan transisi yang akan membuat mereka aman untuk waktu yang lama," ucap LeSueur.
LeSueur menambahkan, timnya sedang mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk penyebaran penyakit.
Mereka juga mereka berkoordinasi dengan Bulan Sabit Merah Turkiye tentang kebutuhan sanitasi.