Tiongkok Batasi Ekspor Gallium dan Germanium ke Amerika Buntut Perang Teknologi dengan Barat

Hendra Mulya - Rabu, 05 Juli 2023 12:01 WIB
Tiongkok Batasi Ekspor Gallium dan Germanium ke Amerika Buntut Perang Teknologi dengan Barat
Seorang pengunjuk rasa memegang bendera AS di luar konsulat Tiongkok di Houston pada 24 Juli 2020, setelah Departemen Luar Negeri AS memerintahkan Tiongkok untuk menutup konsulat. (AFP / Mark Felix )

Germanium dan gallium adalah logam yang tidak ditemukan secara alami. Mereka dibentuk sebagai produk sampingan dari pengolahan logam lainnya.

Germanium, logam berwarna perak-putih, terbentuk sebagai produk sampingan dari produksi seng. Sementara itu, gallium, logam lunak berwarna perak, adalah hasil dari pengolahan bauksit dan bijih seng.

Germanium memiliki beberapa penggunaan, termasuk dalam produk surya dan serat optik. Logam ini transparan terhadap radiasi inframerah dan dapat digunakan dalam aplikasi militer, seperti kacamata penglihatan malam.

Baca Juga :Pegawai Toko Roti Tewas di Medan Diduga Gegara Hirup Asap Genset

Panel surya yang mengandung germanium digunakan dalam aplikasi di luar angkasa.

Gallium digunakan dalam pembuatan senyawa kimia gallium arsenida, yang dapat digunakan untuk cip frekuensi radio pada ponsel seluler dan komunikasi satelit, misalnya. Senyawa tersebut juga merupakan bahan utama dalam semikonduktor.

Menurut CRM Alliance, Gallium arsenida sulit diproduksi, dan hanya beberapa perusahaan di dunia yang dapat melakukannya. Salah satunya berlokasi di Eropa, sementara yang lainnya ada di Jepang dan Tiongkok.

Negara lain juga mampu memproduksi logam-logam ini. Belgia, Kanada, Jerman, Jepang, dan Ukraina dapat memproduksi germanium. Sementara itu, Jepang, Korea Selatan, Ukraina, Rusia, dan Jerman memproduksi gallium.

Penulis
: Sugiatmo
Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru