bulat.co.id - Arab Saudi belakangan menyita perhatian karena mengeluarkan
aturan baru jelang Ramadan, merilis proyek gedung raksasa The Mukaab yang
dijuluki 'Ka'bah Baru' dan menambah hari libur nasional baru.
Menyoroti kebijakan itu, pengamat menilai pemerintahan
Mohammed bin Salman (MbS) ingin mengubah Saudi.
Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Aturan di Bulan Ramadhan, Batasi Pengeras Suara hingga Awasi Jamaah">Arab Saudi Umumkan Aturan di Bulan Ramadhan, Batasi Pengeras Suara hingga Awasi Jamaah
Pengamat politik di Universitas Cambridge Bruno
Schmidt-Feuerheerd mengatakan di ruang publik Saudi, "agama semakin
digantikan oleh budaya."
Ia lalu menyinggung rencana bangunan The Mukaab itu tak unik
dan meniru Ka'bah.
The Mukaab akan dibangun setinggi 400 meter, dengan setiap
sisinya 400 meter.
Nantinya, gedung itu akan diisi pameran budaya dan wisata,
teater imersif, hunian, hotel, ruang kantor, serta atrium. Selain itu, ada pula
80 tempat hiburan serta universitas teknologi dan desain.
Schmidt melanjutkan, rencana komersial 'Ka'bah baru' bukan
satu-satunya langkah menuju identitas nasional baru yang tak terikat agama.
Menurut keputusan kerajaan pada 2022, 22 Februari
diperkenalkan sebagai hari libur untuk merayakan berdirinya negara Saudi
pertama. Hingga saat itu, Hari Nasional negara tersebut dirayakan pada 23
September.
Pada Februari, negara Timur Tengah itu merayakan Hari
Pendirian Saudi selama akhir pekan empat hari dengan berbagai acara dan kembang
api di seluruh negeri.
"22 Februari adalah tanggal sesukanya yang tak memiliki
dasar sejarah, dan niat di balik ini adalah dorongan nasionalis untuk merayakan
hari libur non-agamanya sendiri," kata Schmidt, seperti dikutip CNN
Indonesia, Senin (20/3/2023).
Di tahun itu pula, MbS mengumumkan tahun pendirian negara
telah diubah dari 1744 menjadi 1727.