bulat.co.id -MEDAN | Penamaan sebuah jalan sering kali diambil dari nama seorang tokoh yang dianggap telah berjasa dalam momen atau peristiwa-peristiwa tertentu, baik dalam dunia pendidikan maupun dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Tidak hanya di dalam negeri, nama beberapa pahlawan dan tokoh nasional Indonesia pun diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri.
Penamaan jalan menggunakan nama pahlawan dan tokoh Indonesia adalah sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan sumbangsihnya. Lalu, siapa saja nama tokoh dan pahlawan Indonesia yang menjadi nama jalan di luar negeri.
Baca Juga :nasional di Gaza">Sekjen PBB : Israel Lakukan Pelanggaran Hukum Humaniter Internasional di Gaza
Berikut tokoh dan pahlawan Indonesia yang namanya digunakan sebagai nama jalan di luar negeri.
Pattimurastraat di Wierden, Belanda
Nama pahlawan nasional Pattimura asal Ambon, Maluku diabadikan sebagai nama jalan di Kota Wierden, Belanda. Hal itu diusulkan oleh komunitas Maluku yang menetap di Wierden dan diresmikan pada 2011.
Martha C. Tiahahustraat di Wierden, Belanda
Tak jauh dari Pattimurastraat, terdapat sebuah jalan namanya didedikasikan untuk salah satu pahlawan nasional Indonesia, yaitu Martha C. Tiahahustraat. Namanya dicantumkan di area dan waktu yang sama dengan Pattimurastraat.
Martha C. Tiahahu dikenal sebagai pahlawan nasional wanita. Semangat dan perjuangannya dalam pertempuran diapresiasi oleh pihak Belanda menjadi nama sebuah jalan.
Jalan Kartini di Utrecht, Belanda
Nama Kartini disematkan di empat kota berbeda yang ada di Belanda. R.A Kartinistraat sebagai jalan utama di kota Utrecht. Kartinistraat di perumahan Zuiderpolder, Haarlem. Sebuah jalan melingkar di Venlo pun dinamai Kartinistraat.
Nama lengkap Kartini dicantumkan secara lengkap untuk sebuah jalan di wilayah Zuidoost, Amsterdam yaitu Raden Adjeng Kartinistraat.
Jalan Soekarno di Rabat, Maroko
Maroko terpatnya di kota Rabat terdapat sebuah jalan yang diberi nama Rue Soekarno atau Jalan Soekarno. Hal ini disebabkan oleh perjuangan pantang menyerah Soekarno dengan negara-negara Asia dan Afrika yang pernah terbelenggu oleh imperialisme. Nama jalan Rue Soekarno diresmikan langsung oleh Presiden Soekarno saat berkunjung ke Maroko pada 2 Mei 1960.
Mohammed Hattastraat di Haarlem, Belanda
Wakil Presiden RI Pertama, Mohammad Hatta pernah mengenyam pendidikan sekolah ekonomi di Rotterdam, Belanda. Sebagai salah satu tokoh revolusioner Indonesia yang menimba ilmu di Belanda, pemerintah setempat pun mengabadikan nama Mohammad Hatta sebagai nama jalan di Haarlem, Belanda.
Jalan tersebut dibangun pada 1987 dan dikenal dengan Mohammed Hattastraat yang berada di kawasan perumahan Zuiderpolder.
Sjahrirstraat di Belanda
Sutan Sjahrir tercatat pernah menuntut ilmu hukum di Universitas Amsterdam dan Universitas Leiden. Belanda juga menjadi saksi pertemuan Sjahrir dengan Hatta yang kemudian berjuang bersama merebut kemerdekaan Indonesia. Ada tiga kota di Belanda yang menamai jalannya dengan nama Sjahrir.
Baca Juga :Stok Obat Menepis, Pasien di Gaza Dioperasi Tanpa Dibius
Sjahrirstraat di Leiden, Sjahrirsingel di kota Gouda, dan Sutan Sjahristraar di perumahan Zuiderpolder, Haarlem yang juga berdekatan dengan Mohammed Hattastraat.
Jalan Joko Widodo di Abu Dhabi
Chairman Abu Dhabi Executive Office, Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan meresmikan sebuah jalan yang diberi nama Joko Widodo pada 2020.
Jalan itu termasuk jalan utama yang membelah Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC) dengan Embassy Area, kawasan khusus yang ditempati sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik. Kedekatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Emirat Arab menjadi salah satu alasan jalan ini dibuat.