Dukungan Indonesia Tetap Tidak Surut untuk Kemerdekaan Palestina

Dedi S - Senin, 07 Oktober 2024 11:30 WIB
Dukungan Indonesia Tetap Tidak Surut untuk Kemerdekaan Palestina
Antara
Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat pada September 2024,
bulat.co.id -GAZA I Telah genap satu tahun serangan terus dilancarkan oleh Israel secara gencar terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, setelah serangan oleh kelompok Hamas pada Oktober 2023.

Serangan Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB dan seruan gencatan senjata, telah merenggut lebih dari 41.800 nyawa, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Israel kini menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza, yang telah merenggut di antaranya banyak nyawa perempuan dan anak-anak, serta melukai hampir 97.000 orang dalam serangannya.

Setiap penduduk Palestina di wilayah Gaza hampir seluruhnya terpaksa mengungsi, sementara blokade berkelanjutan yang diterapkan Israel telah menyebabkan kekurangan bahan makanan, air bersih, dan obat-obatannya.




Dalam kondisi kemanusiaan yang mengenaskan, dunia internasional tidak boleh tinggal diam di hadapan keberlanjutan kekejaman dan kekerasan ini. Negara-negara di seluruh dunia yang berada dalam tatanan hukum internasional dan yang mengakui Piagam PBB, memegang kewajiban untuk membelakan hak-hak rakyat Palestina seperti yang tercantum dalam isi pasal 1 dalam Piagam PBB atau Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang menyebutkan bahwa "Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama."

Indonesia, di antara negara-negara di dunia yang "mengulurkan tangan" bagi Palestina, tidak pernah surut mendukung rakyat Palestina menghadapi tekanan penjajahan Israel dan untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Semangat Indonesia untuk turut memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang di antaranya menyatakan bahwa, "sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri keadilan."

Pemerintah Indonesia berjuang untuk nasib Palestina melalui upaya diplomasi di berbagai forum dan organisasi internasional, salah satunya pada Sidang Majelis Umum PBB.




Dalam Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat pada September 2024, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta negara-negara di dunia segera memberikan pengakuan terhadap Negara Palestina sebagai langkah penting menuju Solusi Dua Negara.

Pada kesempatan itu, Retno mengatakan bahwa "pengakuan terhadap Negara Palestina sangatlah penting karena hal ini memberikan harapan kepada Bangsa Palestina."

"Dan yang terpenting, inilah satu-satunya cara untuk memberikan tekanan politik kepada Israel untuk menghentikan kekejamannya," tambahnya.

Pemerintah Indonesia juga mendukung Palestina dengan bantuan kemanusiaan serta berbagai bantuan dana di berbagai bidang.

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mendorong negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok (GNB) untuk menggunakan pengaruhnya dalam mendukung Palestina hingga terbebas dari kondisi konflik serta meraih kemerdekaannya.




Indonesia mengajak negara-negara OKI untuk mendorong implementasi Resolusi Majelis Umum PBB, Resolusi ES-10/24, yang isinya memerintahkan Israel mengakhiri pendudukan ilegal di tanah Palestin.

Selain dukungan politik, Pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan bantuan kemanusiaan beberapa tahap bagi warga Palestina di Jalur Gaza sejak serangan brutal Israel pada akhir tahun 2023.

Relawan medis yang bergabung dengan organisasi sosial kemanusiaan MER-C serta organisasi lainnya berusaha membantu korban-korban serangan Israel di Gaza.

Semangat dukungan Indonesia bagi Palestina jelas tak akan surut untuk mewujudkan Negara dan Bangsa Palestina yang bebas dan merdeka.

Berbagai bentuk dukungan yang ditunjukkan menandakan bahwa saat menyangkut isu Palestina, pemerintah dan masyarakat Indonesia memiliki satu suara dan tekad bulat untuk terus berpihak pada Palestina.


Penulis
: Redaksi
Editor
: Dedi S
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru