bulat.co.id -Tidak semua negara di dunia merayakan tahun baru seperti pesta kembang api maupun perayaan lainnya. Sejumlah negara yang penduduknya mayoritas Islam, melarang warganya untuk merayakan hari pergantian tahun.
Seperti yang kita ketahui, momentum malam pergantian tahun bagi banyak orang dibelahan dunia ini merupakan saat yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga maupun sahabat. Menghabiskan waktu bersama seperti mengadakan pesta kecil-kecilan hingga pesta pora ditempat umum adalah hal yang lumrah.
Namun ternyata, seperti negara
Somalia dan
Arab Saudi malah melarang dan tidak mengizinkan perayaan malam tahun baru.
Berikut
bulat.co.id rangkum empat negara yang melarang perayaan tahun baru.
Baca juga: 4 Shio Paling Cuan di Tahun 2023
1. Somalia
Somalia, secara resmi bernama Republik Federal Somalia. Negara ini adalah sebuah negara yang terletak di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Kenya di barat daya, Teluk Aden dan Yaman di utara, Samudra Hindia di sebelah timur, dan Ethiopia di sebelah barat.
Dalam statusnya,
Somalia dikenal sebagai negara yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam. Hal ini membuatnya melarang sejumlah perayaan tertentu seperti natal dan tahun baru.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Sabtu (31/12/2022), ketentuan tersebut muncul pada tahun 2015. Kala itu, Sheikh Mohammed Khayrow selaku Direktur Jenderal Kementerian Urusan Agama
Somalia menyebut bahwa perayaan semacam tahun baru ini bisa merusak keyakinan muslim di negaranya.
Selain itu, Sheikh Nur Barud Gurhan selaku Dewan Agama Tertinggi
Somalia juga khawatir perayaan tersebut bisa memprovokasi serangan dari kelompok Al-Shabab. Seperti yang diketahui, sebelumnya mereka pernah menyerang pada hari natal di markas besar Uni Afrika dan menewaskan beberapa orang.
2. Brunei Darussalam
Dilansir dari Sindonews, Negara yang melarang perayaan tahun baru berikutnya adalah Brunei Darussalam. Sebagai salah satu negara dengan mayoritas populasi beragama Islam, negara di kawasan Asia Tenggara ini juga memiliki ketentuan ketat terkait perayaan seperti tahun baru atau hari natal. Sama halnya dengan Somalia, dalam hal ini pemerintah Brunei menganggap bahwa kegiatan yang berkaitan dengan perayaan natal dan tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan bisa merusak akidah para penganutnya.
Baca juga: Berbagai Cara Rayakan Pergantian Tahun di Beberapa Negara
3. Tajikistan
Tajikistan merupakan sebuah negara yang terletak di Asia Tengah. Dengan ibu kota Dushanbe, negara ini berbatasan dengan China di timur, Uzbekistan di barat, Kyrgyzstan di utara, dan Afghanistan di bagian selatan.
Dalam hal perayaan tahun baru,
Tajikistan menjadi salah satu negara yang melarangnya. Mengutip Public Holidays, pelarangan tersebut telah dikeluarkan pemerintah terkait sejak tahun 2015. Tak hanya perayaan tahun baru, pemerintah
Tajikistan juga melarang natal untuk dirayakan secara terbuka.
Melihat ke belakang, larangan ini berawal dari ketidaksukaan mereka terhadap Father Frost alias Sinterklas versi Rusia.
Maka dari itu, perayaan tahun baru secara terbuka adalah hal terlarang di Tajikistan. Adapun larangan tersebut termasuk juga kegiatan-kegiatan seperti makan malam perayaan khusus, perayaan dengan kembang api, hingga pengumpulan dana amal.
4. Arab Saudi
Dalam riwayatnya,
Arab Saudi juga pernah menerapkan larangan terhadap perayaan seperti tahun baru. Dikutip dari laman IB Times, sekitar tahun 2013 malam tahun baru resmi dilarang oleh polisi agama.
Baca juga: Vatikan Berduka, Mantan Paus Benediktus XVI Tutup Usia 95 Tahun
Pada tugasnya, mereka bertanggung jawab untuk menegakkan hukum Islam atas nama House of Saud sebagai penguasanya. Lebih lanjut, kala itu mereka juga menggunakan kalender berbeda yang menyatakan awal tahun terjadi pada akhir Oktober.