43 Mayat Ditemukan di Pantai Italia

- Minggu, 26 Februari 2023 21:40 WIB
43 Mayat Ditemukan di Pantai Italia
Istimewa

bulat.co.id - Puluhan mayat terdampar di lepas Pantai Kota Crotone, Italia, di wilayah selatan Calabria. Mayat-mayat ini ditemukan tak jauh dari kapal yang karam di sekitar wilayah itu.


Otoritas penjaga pantai di Italia mencatat ada 43 mayat yang sudah ditemukan sejauh ini. Selain itu ada juga 80 orang berhasil diselamatkan dalam satu kapal yang karam di wilayah pesisir Italia tersebut.


Baca Juga: Krisis Air di Eropa Makin Mengkhawatirkan


Para korban kapal karam ini mereka sebut sebagai migran dan pengungsi. Otoritas penjaga pantai Italia mengatakan di Twitter bahwa operasi penyelamatan sedang berlangsung.


Dilansir CNBC Indonesia, Minggu (26/2/2023), Agenzia Nazionale Stampa Associata (ANSA), melaporkan pencarian korban selamat kapal karam itu terus berlanjut meski terjadi badai laut hingga kini.


Sementara itu, kantor berita Agenzia Giornalistica Italia atau AGI mengutip pernyataan seorang tim penyelamat yang mengatakan bahwa kapal yang penuh sesak itu terbelah akibat dihantam gelombang dahsyat.


TV pemerintah Italia mengungkapkan kapal itu membawa lebih dari 100 migran dan pengungsi dari Pakistan, Afghanistan, dan Sri Lanka. Mereka terhempas ombak di Laut Ionia saat fajar hari ini.



Juru bicara petugas pemadam Italia, Luca Cari mengatakan, menjelang tengah hari, sekitar 40 orang yang selamat telah ditemukan. Luca yang terlibat dalam upaya penyelamatan berujar, beberapa orang yang selamat berhasil mencapai pantai dengan usaha sendiri. Aljazeera menegaskan, belum jelas dari mana kapal itu berangkat, tetapi kapal berisi migran dan pengungsi yang tiba di Calabria biasanya berangkat dari pantai Turki atau Mesir.


Tragedi itu terjadi hanya beberapa hari setelah pemerintah sayap kanan Italia mendorong melalui parlemen sebuah undang-undang baru yang kontroversial tentang penyelamatan pengungsi dan migran.


Undang-undang memaksa kapal penyelamat untuk melakukan hanya satu upaya penyelamatan pada satu waktu, yang menurut para kritikus berisiko meningkatkan jumlah orang yang tenggelam di Mediterania tengah.


Perdana Menteri sayap kanan Giorgia Meloni yang terpilih September lalu telah mengungkapkan janji politiknya untuk membendung arus pengungsi dan migran sebelum mencapai bibir pantai Italia.



Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, dia mengungkapkan "kesedihan yang mendalam" atas insiden tersebut dan "banyak nyawa manusia yang dipersingkat oleh perdagangan manusia".


Setidaknya sudah 2.836 orang tercatat meninggal saat melintasi Mediterania Tengah pada 2022, sebuah rute yang dianggap sebagai penyeberangan migran paling berbahaya di dunia.

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru