Penuh Haru, Tangis Ratapan Timaidar Harahap Istri Almarhum Effendi Siregar Warnai Persidangan

Teguh Adi Putra - Kamis, 24 Juli 2025 17:07 WIB
Penuh Haru, Tangis Ratapan Timaidar Harahap Istri Almarhum Effendi Siregar Warnai Persidangan
Istimewa
Timaidar Harahap istri almarhum Effendi Siregar didampingi kuasa hukum Irwansyah Putra Nasution
bulat.co.id - Labusel| Perkara tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang menyebabkan tewasnya seorang sekuriti kebun kelapa sawit PT STA disidangkan di tempat persidangan Pengadilan Negeri Rantauprapat cabang Kotapinang yang menyeret 11 terdakwa, yakni MT, AJH, RAS, BT, RT, IH, AS, AS, AT, DMT, dan salah satunya seorang ibu rumah tangga, DR, Kamis (24/7/25).

Sebelum persidangan dimulai tangis histeris Timaidar Harahap istri almarhum Effendi Siregar sekuriti PT STA yang tewas membuat suasana pengadilan penuh haru. Timaidar Harahap menangis meratapi kematian suaminya. Dia berharap agar hakim memberikan hukuman maksimal terhadap para terdakwa.

Timaidar Harahap berharap para terdakwa dihukum sepantasnya. Menurutnya, akibat peristiwa yang menewaskan suaminya itu, kini lima anak mereka mengalami trauma mendalam.

"Saya minta keadilan. Anak saya lima, bagaimana lah saya menghidupinya. Saat kerja dia masih sehat dan firasat akan diincar. Rupanya itu pamitan," kata Timaidar.

Di tempat serupa, Kuasa Hukum Korban, Irwansyah Nasution, SH kepada wartawan mengatakan, perkara ini sudah menjalani prosesnya. Menurutnya, almarhum Effendi Siregar meninggal dunia bukan karena sesak nafas, tapi adanya tindak kekerasan, sesuai hasil visum.

"Kami bermohon agar sidang tidak dilakukan online, karena keluarga korban ingin melihat langsung tahapannya. Dalam persidangan tadi, keluarga korban disatukan dengan para terdakwa di persidangan dan ada terdakwa yang tidak mengenakan rompi tahanan," kata Irwasnyah.

Diberitakan sebelumnya, Effendi Siregar meninggal dunia saat melakukan pengamanan di areal kebun kelapa sawit PT. STA di Dusun Tanjung Marulak, Desa Hutagodang, pada 24 Desember 2024 lalu. Korban sempat terlibat aksi saling dorong dengan masyarakat penggarap yang saat itu hendak mengambil TBS kelapa sawit dari kebun tersebut.

Penulis
: Ucok Sitorus
Editor
: Redaksi
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru