Fakta Terbaru Pegawai Imigrasi Terjun dari Apartemen, Dibunuh WN Korsel

Hadi Iswanto - Senin, 18 Desember 2023 17:45 WIB
Fakta Terbaru Pegawai Imigrasi Terjun dari Apartemen, Dibunuh WN Korsel
Fakta Terbaru Pegawai Imigrasi Terjun dari Apartemen, Dibunuh WN Korsel
bulat.co.id -Polisi mengungkap fakta terbaru terkait tewasnya tewasnya pegawai imigrasi Tri Fattah Firdaus (23), yang jatuh dari lantai 19 apartemen di Ciledug, Tangerang. Penyidik menegaskan Tri Fattah dibunuh WN Korea Selatan, Kim Dal Joong.

Kesimpulan tersebut disampaikan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dari hasil olah TKP dan pemeriksaan para ahli dari berbagai disiplin ilmu.

"Dari keidentikan beberapa alat bukti dengan multi disiplin ilmu menyatakan bahwa meninggalnya korban Tri Fattah Firdaus akibat dibunuh tersangka Kim Dal Joong," kata Kombes Hengki dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (18/12/2023).

"Kemudian berdasarkan scientific crime investigation, dari kolaborasi interprofesi ini bersama dengan pemeriksaan penyidik Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, ini merupakan perbuatan melawan hukum terkait dengan pembunuhan yang dilakukan tersangka Kim Dal Joong, warga negara Korea Selatan," tambahnya.

Aspek Psikologi Forensik

Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) telah menganalisis korban dan pelaku dari sisi kepribadian masing-masing. Dari hasil analisis tersebut, tersangka Kim Dal Joong memperlihatkan perilaku yang agresif akibat pengaruh minuman beralkohol.

"Termasuk sisi korban sudah dianalisis, kepribadian korban tidak terindikasi melakukan bunuh diri. Jadi dari sisi pelaku dan korban sudah dianalisis," katanya.

Mabuk di Tempat Hiburan

Polisi mengatakan ada aktivitas minum-minum sebelum Tri Fattah ditemukan tewas usai jatuh dari apartemen milik seorang warga negara (WN) Korea Selatan bernama Kim Dal Joong di Kota Tangerang.

"Yang pertama bahwa kejadian ini diawali adanya peristiwa awal di mana korban bersama rekannya sesama pegawai imigrasi ini menjemput 2 orang yang ada di apartemen itu atas nama Hendar dan Kim Dal Jong, kemudian mereka ke tempat hiburan malam," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Di malam sebelum peristiwa nahas itu, Tri Fattah bersama seorang petugas imigrasi lainnya menjemput Kim Dal Joong dan Hendar di apartemen milik Kim Dal Jong tersebut kemudian bersama-sama menuju salah satu tempat hiburan malam. Polisi menyebut ada 1 insiden di tempat hiburan malam itu yang membuat tangan Kim Dal Jong terluka.

"Tetapi keributan itu bukan dengan korban (Tri Fattah) tapi dengan rekannya yang lain atas nama Hendar. Di tempat hiburan itulah, pelaku Kim Dal Joong sempat memecahkan gelas dan tangannya terluka," kata Hengki.

Setelah itu, Kim Dal Jong dan Tri Fattah kembali ke apartemen. Hal itu diketahui dari rekaman CCTV.

"Kemudian mereka bersama-sama kembali ke apartemen, sempat mengisi bensin dulu. Kemudian saat itu korban sempat satu kali naik, kemudian turun kembali, nah yang kedua kali memapah tersangka, ini terekam oleh CCTV," jelas Hengki.

"Tim digital forensik sudah menganalisis itu bahwa pada saat masuk ke sana itu dua orang atas nama korban dan juga tersangka Kim Dal Joong, itu semua lengkap ada di CCTV," tambahnya.

Kesaksian Sekuriti

Setelah itu, seorang saksi, yaitu sekuriti apartemen, mendengar ada pecahan kaca. Kemudian tak berapa lama Tri Fattah jatuh dan tewas.

"Kemudian tidak lama setelah itu sekuriti menangkap ada keributan di lantai 19 kemudian terdengar awal adanya pecahan kaca yang jatuh, baru kemudian disusul suara kemudian," kata Hengki.

Kim Dal Jong sudah ditetapkan sebagai tersangka. Namun dia sempat menyangkal bahwa saat kejadian sedang bersama dengan Tri Fattah. Rekaman CCTV menunjukkan sebaliknya.

"Keterangan pelaku ini menyangkal bahwa saya sendirian, bukan dua orang. Padahal CCTV berkata tidak, mereka (Kim Dal Joong dan Tri Fattah) dua orang," tutur Hengki.

Bercak Darah

Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya menemukan beberapa bercak darah.

"Alat bukti pertama ditemukan bercak darah yang melingkar seperti diduga dari tangan pelaku seperti melingkar di tembok seputar sofa juga banyak ceceran darah kemudian juga kaca yang sempat dilempar," katanya kepada awak media, Senin 18 Desember 2023.

"Kemudian menuju ke balkon ada pagar ini ada tempat jemuran baju tertekan ke bawah dan di balkon ada darah dan DNA dari pelaku jadi artinya tempat dimana pelaku ini jatuh, itu ada DNA dari pelaku. Kemudian, kunci pintu dimana pintu kaca ini sempat dilepas itu ada DNA pelaku," imbuhnya.

Pihaknya juga menemukan sandal milik TFF yang digunakan sebelum kejadian.

"Artinya ini alat bukti yang sudah kita temukan termasuk kita temukan DNA campuran di sandal yang ada di seputaran sofa dan di sandal ini adalah sendal korban yang baru ditemukan pada hari ini," ujarnya.

Penulis
: Hadi Iswanto
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru