3. Teh chamomile
Teh chamomile banyak dikonsumsi sebelum tidur karena
memiliki komponen yang menenangkan. Efek menenangkan pada teh ini juga dapat
dimanfaatkan untuk meredakan nyeri yang terasa saat menstruasi.
Teh chamomile memiliki kandungan bernama apigenin yang mampu
membantu ngantuk dan relaksasi pada tubuh. Manfaat teh chamomile untuk
mengatasi nyeri menstruasi ini juga telah terbukti secara ilmiah oleh para
peneliti.
De Angelis menyatakan konsumsi teh chamomile cocok untuk
meredakan kram perut saat mulai menstruasi. Selain itu konsumsi teh chamomile
juga dapat meredakan stres akibat hormon yang tidak stabil saat menstruasi.
4. Teh oolong
Teh oolong merupakan teh tradisional yang banyak dikonsumsi
oleh orang China sejak zaman dulu. Teh oolong berasal dari tanaman yang sama
dengan teh hitam dan teh hijau hanya saja melalui proses fermentasi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh ahli, teh oolong
terbukti memiliki manfaat yang sama dengan teh hijau untuk meredakan nyeri
menstruasi. Walaupun manfaatnya tidak sekuat teh hijau, tetapi teh oolong
memiliki efek menenangkan yang bisa diandalkan.
Teh oolong lebih disarankan oleh peneliti karena kandungan
kafeinnya yang lebih rendah daripada teh hijau. Bagi penikmat teh yang tidak
cocok dengan kafein, teh oolong ini dapat menjadi alternatif pengganti teh
hijau.
5. Teh kayu manis
Seduhan kayumanis yang hangat tidak hanya dapat menenangkan
tubuh dari aromanya saja. Berbagai pengamatan dan penelitian menunjukkan bahwa
kayumanis dapat membantu meredakan inflamasi yang terjadi saat menstruasi.
Kayumanis juga dapat meredakan nyeri serta mual yang dialami
beberapa wanita pada hari 1-3 menstruasi. Penelitian ini melibatkan beberapa
partisipan yang telah diberikan 420 miligram kayu manis sebanyak tiga kali
sehari.
Hasilnya para partisipan mengalami nyeri haid, pendarahan
hingga mual yang lebih ringan dibandingkan mereka yang diberikan plasebo.
Menikmati teh kayumanis dalam kondisi hangat disarankan oleh ahli karena
diprediksi juga dapat meredakan otot tubuh yang tegang.