bulat.co.id -Anda membutuhkan fokus dan konsentrasi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Untuk itu, perlu menjaga fisik agar selalu prima, dengan beristirahat yang cukup serta menjaga asupan makanan.
Ahli gizi asal Harvard, Dr. Uma Naidoo mengungkap pola asupan makanan yang dapat memperbaiki suasana hati hingga berperan penting dalam menjaga kesejahteraan mental. Naidoo menyebutkan makanan seperti sayuran hijau, buah dan sayuran berwarna, makanan laut, dan kacang-kacangan, buncis dan biji-bijian semuanya meningkatkan kesehatan otak.
Baca Juga:Bawang Putih Hitam Juga Punya Banyak Manfaat Kesehatan
Namun, perlu digarisbawahi, terdapat pula beberapa makanan yang dapat membuat perkembangan fokus dan daya ingat manusia terganggu. Lantas apa saja makanan yang dapat membuat konsentrasi kacau dan ingatan tumpul? Mengutip CNBC Indonesia, Selasa (31/1/2023), berikut jenis makanan yang harus dihindari menurut Dr. Uma Naidoo:
1. Makanan olahan yang mengandung minyak biji industri
Minyak olahan yang dimaksud adalah minyak yang sering diekstraksi dari kedelai, jagung, rapeseed (minyak kanola), biji kapas, biji bunga matahari, dan mengandung banyak asam lemak omega-6.
"Kelebihan konsumsi omega-6 dapat memicu tubuh untuk memproduksi bahan kimia yang dapat menyebabkan peradangan pada otak. Jika Anda menumis sayuran atau memanggang ikan atau daging, saya sarankan menggunakan minyak zaitun, kelapa, atau alpukat," tuturnya.
Otak kita menggunakan energi dalam bentuk glukosa, sejenis gula, untuk memicu aktivitas seluler. Tapi makanan yang mengandung gula tinggi bisa menyebabkan kelebihan glukosa di otak. Hal ini dapat menyebabkan gangguan memori dan berkurangnya plastisitas hippocampus, bagian otak yang mengontrol memori.
"Jangan lupa bahwa banyak makanan gurih juga mengandung gula tambahan, seperti saus pasta yang dibeli di toko, saus tomat, saus salad, dan bahkan sup kalengan. Tukar ini dengan barang buatan sendiri yang dibuat dengan makanan utuh," ungkapnya.
Mengonsumsi makanan olahan dapat berisiko menutup DNA di otak. Sebuah studi tahun 2022 juga menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi makanan ultra-olahan dalam jumlah tinggi seperti makanan yang dipanggang dan soda lebih mungkin mengalami depresi ringan dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi paling sedikit.
Pemanis buatan yang dimaksud termasuk sakarin, sukralosa dan stevia. Selain itu, aspartam bisa sangat berbahaya. Hal ini juga menyebabkan oksidasi, yang meningkatkan radikal bebas berbahaya di otak.
"Beberapa alternatif untuk dipertimbangkan yaitu madu, ekstrak buah biksu atau gula kelapa," katanya.
5. Gorengan
Bagaikan menjadi makanan 'wajib' di Indonesia, namun nyatanya makanan yang digoreng bisa menurunkan daya ingat dan fokus pada otak. Sebuah studi terhadap lebih dari 18.000 orang menemukan bahwa diet tinggi gorengan dikaitkan dengan skor memori dan kognisi yang lebih rendah.
"Sebagai alternatif, saya sarankan memilih versi makanan favorit Anda yang dipanggang, digoreng, atau dikukus," tandasnya.