‘Virus Zombie’ Berusia 48.500 Tahun Dihidupkan Lagi Oleh Ilmuan

- Jumat, 02 Desember 2022 14:21 WIB
‘Virus Zombie’ Berusia 48.500 Tahun Dihidupkan Lagi Oleh Ilmuan
Tangkapan Layar
Penampakan 'Virus Zombie' yang ditemukan ilmuan.
bulat.co.id -Dunia kini dihebohkan dengan 'virus zombie'. Tim peneliti dari Rusia, Jerman, dan Prancis baru-baru ini memeriksa virus tersebut yang berasal dari permafrost di Siberia, Rusia. Permafrost adalah lapisan tanah beku yang berada di bawah suhu 0 derajat Celcius selama beberapa tahun.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan di BioRxiv, para peneliti telah 'menghidupkan kembali' dan mengelompokkan 13 patogen berusia lebih dari 48.500 tahun yang diberi nama 'virus zombie. Peneliti juga menyebut virus itu tetap bisa menular meski sudah terperangkap ribuan tahun di tanah beku.

Dari gambar di atas, terlihat ada sejumlah gambar virus yang ditemukan. Gambar A, merupakan partikel ovoid besar dengan panjang 1.000 nm (nanometer) dari Pandora Viruses dengan ostiole apeksnya yang khas (kepala panah putih). Gambar B merupakan campuran partikel Pandoravirus dan partikel icosahedral Megavirus, menunjukkan "stargate" (struktur seperti bintang laut putih memahkotai puncak, panah putih).

Baca Juga:Ada 4.170 Kasus Baru Covid-19

Kemudian pada gambar C merupakan partikel memanjang dari Cedratvirus (panjang 1.500 nm), yang memperlihatkan dua struktur seperti gabus apeks (panah putih). Sementara gambar D merupakan partikel memanjang dari Pithovirus (panjang 1.900 nm) menunjukkan struktur seperti gabus apeks tunggal (panah putih).

Gambar E merupakan partikel ikosahedral "berbulu" besar (berdiameter 770 nm) dari Megavirus, dengan "stargate" (panah putih) yang menonjol. Terakhir gambar F merupakan partikel icosahedral yang lebih kecil (berdiameter 200 nm) tipikal dari Asfarvirus/Pacmanvirus.

Lebih lanjut, para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa pencairan permafrost akibat pemanasan atmosfer akan memperburuk perubahan iklim dengan membebaskan gas rumah kaca yang sebelumnya terperangkap seperti metana. Tetapi efeknya pada patogen yang tidak aktif kurang dipahami dengan baik.

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru