Lagi! Data Badan Kepegawaian Negara Diduga Bocor ke Tangan Peretas, Begini Kata Kemenkominfo

Andy Liany - Selasa, 13 Agustus 2024 10:05 WIB
Lagi! Data Badan Kepegawaian Negara Diduga Bocor ke Tangan Peretas, Begini Kata Kemenkominfo
net
Ilustrasi.
bulat.co.id - Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC mengungkapkan kebocoran data pribadi masih terjadi menjelang Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia.

Yang menjadi korban peretasan kali ini adalah Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Temuan ini berawal dari sebuah postingan dari peretas dengan nama anonim TopiAx di Breachforums pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Dr. Pratama Persadha.

Dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini menyebut, peretas mengeklaim mendapatkan data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris.

Data tersebut berisi sangat banyak data, di antaranya nama, tempat lahir, tanggal lahir, gelar, tanggal CPNS, tanggal PNS, NIP, nomor SK CPNS, dan nomor SK PNS.

Data lainnya, yakni golongan, jabatan, instansi, alamat, nomor identitas, nomor HP, surel (email), pendidikan, jurusan, dan tahun lulus.

Selain data tersebut, masih banyak lagi data lainnya, baik yang berupa cleartext (informasi yang disimpan atau dikirim dalam bentuk yang tidak terenkripsi) maupun text yang sudah diproses dengan metode kriptografi.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) saat ini tengah melakukan investigasi dugaan kebocoran data milik Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Proses investigasi ini dilakukan bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, di Jakarta, Senin (12/8).


"Lagi ditelusuri. Kami juga lagi bekerja sama-sama BSSN, karena ada banyak informasi-informasi yang menyebutkan soal kebocoran data ini ya," ujar Nezar.

Nezar mengatakan penelusuran itu dilakukan untuk memastikan kebenaran dari dugaan kebocoran data tersebut.

Menurutnya, sering kali data yang diklaim telah bocor oleh pelaku di dark web sebenarnya bukanlah data yang sesungguhnya.

"Kadang-kadang data yang bocor itu bukan data yang seperti diklaim oleh pelakunya di dark web itu. Makanya kita sedang telusuri," tutur Nezar.

Penulis
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru