bulat.co.id - Penyakit kencing batu dan batu ginjal apakah sama mungkin
pernah muncul di benak beberapa orang. Tak jarang, kedua penyakit ini kerap
kali disamakan.
Meskipun kencing batu dan batu ginjal sama-sama terdiri dari
mineral pekat yang sama, keduanya sebenarnya berbeda. Kedua penyakit ini berada
di bagian tubuh dan seringkali memiliki gejala yang berbeda. Meskipun begitu,
dalam kedua kasus tersebut, jika batu tidak keluar maka dapat menyebabkan
komplikasi.
Baca Juga: Kasus Covid di India Bertambah 6.155 Dalam 24 Jam
Dikutip dari detikHealth, Rabu (12/4/2023), kencing batu
adalah massa mineral yang keras di kandung kemih. Mereka berkembang ketika
mineral dalam urine pekat mengkristal dan membentuk batu. Ini sering terjadi
ketika seseorang sulit mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
Kencing batu yang kecil dapat keluar tanpa perawatan, tetapi
terkadang diperlukan obat atau pembedahan. Jika tidak diobati, kencing batu
dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi lainnya.
Sementara itu, batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat
dari mineral dan garam yang terbentuk di dalam ginjal. Batu ginjal dapat
mempengaruhi bagian mana pun dari saluran kemih, mulai dari ginjal hingga
kandung kemih. Seringkali, batu terbentuk ketika urine menjadi pekat sehingga
memungkinkan mineral mengkristal dan saling menempel.
Terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya, yakni:
1. Gejala
Gejala kencing batu
Biasanya, kencing batu tidak menimbulkan gejala yang nyata.
Penyakit ini sering dapat melewati tubuh tanpa masalah apapun. Namun, batu yang
lebih besar cenderung dapat menyebabkan gejala, seperti:
- Sakit perut bagian bawah
- Sering ingin buang air kecil
- Buang air kecil yang menyakitkan
- Darah dalam urine
- Buang air kecil hanya sedikit
- Infeksi saluran kemih
Gejala batu ginjal
Gejala batu ginjal lebih terlihat dari kencing batu. Beberapa
gejalanya antara lain:
- Nyeri tajam di punggung, samping, perut bagian bawah, atau
area selangkangan
- Darah dalam urine
- Sering ingin buang air kecil
- Buang air kecil yang menyakitkan
- Buang air kecil dalam jumlah kecil
- Urine keruh atau berbau
- Mual
- Muntah
- Demam
- Panas dingin
2. Penyebab
Penyebab kencing batu
Jika kandung kemih tidak dikosongkan sepenuhnya, maka batu
bisa terbentuk. Kemungkinan lain yang dapat menyebabkan kondisi ini, seperti:
Kandung kemih neurogenik: kandung kemih neurogenik
memengaruhi saraf yang mengontrol otot kandung kemih. Ini membuat otot kandung
kemih sulit berkontraksi, menyebabkan urine tetap berada di kandung kemih.
Divertikulum kandung kemih: jika bagian dari dinding kandung
kemih lemah, dapat membentuk kantong. Urine dapat terkumpul di kantong-kantong
ini dan menjadi pekat.
Infeksi saluran kemih: infeksi saluran kemih (ISK) dapat
menyebabkan peradangan pada kandung kemih, yang dapat menyebabkan batu kandung
kemih.
Pembesaran prostat: pembesaran prostat, atau hiperplasia
prostat jinak, dapat mempersulit pengosongan kandung kemih. Ini lebih sering
terjadi pada pria yang lebih tua.
Batu ginjal: jika batu ginjal terperangkap di dalam kandung
kemih, ia bisa menjadi lebih besar dan berubah menjadi batu kandung kemih.
Penyebab batu ginjal
Beberapa penyebab batu ginjal yang umum terjadi, yaitu:
- Dehidrasi
- Terlalu banyak makan garam, gula, atau protein
- Infeksi
- Gangguan metabolisme
3. Faktor Risiko
Faktor risiko kencing
batu
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kencing batu
meliputi:
- Berjenis kelamin laki-laki
- Lansia
- Operasi augmentasi kandung kemih
- Striktur uretra
- Schistosomiasis
- Batu ginjal berulang
Faktor risiko batu
ginjal
Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko batu ginjal:
- Berjenis kelamin laki-laki
- Hiperparatiroidisme
- Kurang minum
- Memiliki riwayat keluarga batu ginjal
- Kelainan structural ginjal
- Hipertensi
- Kegemukan
- Penyakit radang usus
- Riwayat batu ginjal sebelumnya