bulat.co.id - Sate lalat atau dalam bahasa Madura biasa disebut sate lalak.
Siapa pun yang mendengarnya pasti langsung tidak mau mencicipinya bukan? Namun,
itu hanya sebatas nama saja. Aslinya, sate lalat tidak terbuat dari lalat kok.
Melainkan dari daging kambing atau ayam yang dipotong
kecil-kecil sehingga kelihatan seperti lalat. Sate dari Pamekasan, Madura, Jawa
Timur ini dibakar sekedarnya saja. Namun bumbu kacang dan kecapnya membuat sate
ini terasa nikmat.
Baca Juga: Pedagang Es Buah di Pekalongan Pakai Kostum Superhero
Dalam satu porsi biasa, berisi 20 tusuk sate lalat, ditambah
dengan irisan lontong. Harganya pun berkisar antara Rp20.000-Rp25.000 per
porsi.
"Harganya relatif murah dan terjangkau. Soal rasa
jangan ditandingi tidak kalah dengan sate di restoran bintang empat," pungkas Kadarisman
Sastrodiwirjo, pensiunan peneliti Litbang Provinsi Jawa Timur.
Ia melanjutkan, secara sejarah sate madura sudah dikenal
banyak orang di Indonesia. Ini dikarenakan leluhur orang madura memiliki jiwa
maritim.
Orang Madura yang merantau ke daerah lain sering memilih
berjualan sate. Secara khusus, sate ayam madura sudah menjadi hidangan yang
tidak asing lagi di masyarakat Indonesia. Ada alasan yang melatarbelakangi
orang Madura di perantauan memilih berjualan sate.
"Coba perhatikan pasti di setiap daerah itu ada orang Madura
yang merantau karena memang dari zaman dahulu orang Madura sudah memiliki jiwa
pelaut dan seorang perantau," paparnya.