Prediksi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Rabu 24 Juli 2024

Andy Liany - Rabu, 24 Juli 2024 08:00 WIB
Prediksi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Rabu 24 Juli 2024
net
Ilustrasi.
bulat.co.id - Simak inilah prediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Rabu (24/7/2024).

Hari ii rupiah diprediksi berfluktuasi namun akan ditutup melemah di rentang Rp16.200—Rp16.260.

Pelemahan rupiah akibat imbas ketidakpastian Pemilu AS.

Pada perdagangan kemarin, Selasa (23/7), rupiah ditutup melemah tipis 0,04% atau 6,5 poin ke level Rp16.213 per dolar AS.

Di saat yang sama indeks mata uang dolar AS terpantau stagnan di posisi 104,31.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dampak pasar keuangan timbul akibat ketidakpastian mengenai pemilihan presiden AS setelah Joe Biden mundur.

"Meskipun ketidakpastian politik AS ini memicu aliran dana safe-haven ke dalam emas, ketahanan dolar membatasi aliran ini," ujar Ibrahim melansir bisnis.com, Rabu (24/7/2024).

Namun menurutnya emas tetap memperoleh keuntungan yang kuat tahun ini. Terlebih di tengah meningkatnya optimisme bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga mulai September 2024.

Sementara itu, bank sentral China, PBoC memutuskan untuk menurunkan suku bunga kebijakan pada sesi pertama pasar Asia.

PBoC menurunkan suku bunga acuan 1 tahun dan 5 tahun sebesar 10 bps menjadi 3,35% dan 3,85%.


Dari dalam negeri sendiri, ambisi Presiden terpilih, Prabowo Subianto yang menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8% selama lima tahun masa kepemimpinannya akan sulit tercapai. Terlebih jika permasalahan struktural ekonomi Indonesia tak dibenahi.

Mengingat selama dua periode Presiden Joko Widodo menjabat, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5%.

Target Jokowi pada kampanye Pilpres pada 2014 silam pun tidak pernah tercapai, yakni membuat ekonomi Indonesia tumbuh 7%.

"Untuk perdagangan Rabu [24/7], mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.200 hingga Rp16.260 per dolar AS," pungkas Ibrahim.

Penulis
: Andy Liany
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru