bulat.co.id -
MEDAN I Harga daging ayam di wilayah
Deli Serdang saat ini mencapai angka 25 ribu rupiah per kilogramnya.
Harga ini jauh lebih murah dibanding harga rata-rata daging ayam di Kota Medan, yang mencapai 30.200 rupiah per kilogramnya, berdasarkan hasil pemantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Kota Medan.
Harga di level peternak sendiri turun hingga 16 ribu rupiah per kilogram dibandingkan Harga Pokok Produksi (HPP) sebesar 22 ribu rupiah per kilogram.
"Sehingga, harga di kota Medan masih terpaut cukup jauh dengan harga di level peternak," ujar pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin dalam relisnya.
Namun, harga daging ayam di Deli Serdang yang berada pada angka 25 ribu rupiah per kilogramnya menunjukkan harga yang ideal antara peternak dengan konsumen.
Harga Bawang Merah Stabil
Selanjutnya, bagi harga bawang merah di Kota Medan, masih terpantau stabil dan ditransaksikan di kisaran 40.330 rupiah per kilogramnya.
Harga bawang merah menurun karena sisi pasokan yang membaik dari Pulau Jawa, sehingga berpotensi menekan harga bawang merah kedepan. Saat ini, harga bawang merah bervariasi antara 35 hingga 42 ribu rupiah per kilogram.
Kenaikan harga terjadi di cabai merah pada awal pekan karena pasokan terganggu dari sejumlah sentra produksi. Namun, hal tersebut terbilang biasa terjadi. Harga diproyeksikan akan kembali berada di bawah 50 ribu rupiah per kilogram pada perdagangan lusa atau paling cepat pada perdagangan besok.
Harga tomat masih bertahan di angka 7 ribu hingga 10 ribu rupiah per kilogram untuk kualitas medium hingga super. Sedangkan harga ikan tongkol masih murah yaitu sebesar 13 ribu rupiah per kilogram, dan harga ikan dencis sebesar 25 ribu rupiah per kilogram untuk wilayah Deli Serdang.
Terdapat potensi penurunan harga pada komoditas pangan strategis seperti bawang putih, bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit dalam jangka pendek. Potensi penurunan ini berpeluang terjadi pada akhir pekan bulan Juni.
Namun, harga beras perlu diperhatikan dengan cermat, karena perlu adanya pemantauan yang intens seiring dengan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras sebelumnya, dan penyesuaian harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani.