Bapanas juga mengundang produsen besar lainnya, seperti
Wilmar, Top Koki, dan Sumber Raya. Namun, mereka menyampaikan mereka masih
sangat terbatas dalam memenuhi stok beras sendiri, sehingga penggilingan padi
tersebut hanya sanggup menyetor sekitar 1.000-5.000 ton kepada BULOG.
Saat stok terbatas, Bulog mendapat penugasan untuk
memberikan sebanyak 21.353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan
masing-masing 10 kg beras. Apabila program tersebut berjalan selama 3 bulan,
dengan cadangan stok beras Bulog sekitar 220 ribu ton maka total kebutuhan
beras mencapai 640 ribu ton.
"Kalau Bulog satu kali jalan, dari satu bulan itu digelontorkan
semua, stok Bulog kurang lebih nol. Apakah mau membiarkan stok Bulog nol?"
ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso
menambahkan, jika dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat
perbedaan data surplus dari Januari hingga April pada tahun ini dengan tahun
sebelumnya.
"Kalau kita melihat angka BPS tahun ini dari Januari
sampai dengan April, ternyata memang kita surplusnya tiga bulan, tetapi
surplusnya itu lebih kecil bila dibanding dengan tahun lalu pada bulan yang
sama, Januari sampai dengan April. Kalau tidak salah tahun lalu itu tahun 2022
sebanyak 3,6 juta ton lebih surplusnya, sementara tahun ini sampai dengan
April, diperkirakan hanya 3,22 juta ton. Jadi ada perbedaan itu,"
paparnya.