Selanjutnya, dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (16/2/2023), tempat Indonesia mengimpor telur unggas pada Januari 2023 adalah Amerika Serikat sebanyak 23 kilogram. Turun 75% dari Januari 2022 yang sebanyak 92 kilogram, namun pada Desember 2022 tak ada impor dari negara itu.
Data impor telur unggas ini muncul disaat Komisi IV DPR tengah menelusuri turunnya harga telur ayam di tingkat peternak. Ketua Komisi IV DPR Sudin mengungkapkan salah satu sebabnya karena impor tepung telur merajalela.
"Saat ini banyak keluhan dari peternak telur harga jatuh. Pemerintahnya belum fokus ke telur ayam. Masih banyak tepung telur yang masuk," ungkap Sudin di Gedung Komisi IV DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Menurut Sudin, tepung telur ini yang digunakan industri makanan di dalam negeri. Mereka lebih memilih untuk menggunakan tepung telur impor karena harga telur lokal berfluktuasi.
"Sebagian besar (digunakan) pabrik bakery (kue) pakai tepung telur bukan telur segar," sebutnya.
Sudin mengatakan pihaknya akan menelusuri terutama ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI). Apabila ini terus terjadi bukan tidak mungkin memukul para peternak ayam petelur lokal.
"Ini domain siapa apakah Kemendag dengan mengeluarkan SPI saja. Kalau tepung telur itu menguntungkan asing. Kita harus bina agar peternak kecil kita, agar harga telur kita tidak jatuh," jelasnya.