Harga Emas Tertinggi Dalam 6 Bulan Terakhir

- Rabu, 14 Desember 2022 09:40 WIB
Harga Emas Tertinggi Dalam 6 Bulan Terakhir
Istimewa
Emas
bulat.co.id -Harga emas terbang ke level tertingginya dalam enam bulan terakhir setelah inflasi Amerika Serikat (AS) melandai pada November 2022.

Pada perdagangan Rabu pagi (14/12/2022), harga emas melesat 1,6% ke posisi 1.810,29 per troy ons. Harga tersebut yang tertinggi sejak 26 Juni 2022 atau tertinggi dalam enam bulan lebih.

Harga emas menguat 1,3% secara point to point dalam sepekan. Harga emas juga masih naik 2,2% sementara dalam setahun naik 2,2%.

Baca Juga:Antam Turun Rp2.000 di Awal Pekan

Menguatnya emas ditopang oleh ambruknya dolar AS. Mata uang greenback ambruk setelah inflasi AS melandai pada November. Indeks dolar ditutup pada posisi 103,9 kemarin atau posisi terendahnya sejak akhir Juni 2022.

Seperti diketahui, inflasi AS pada November hanya menyentuh 7,1% secara tahunan (year-on-year/yoy). Inflasi tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 7,7% (yoy). Hasil itu sekaligus menandai penurunan inflasi selama 5 bulan berturut-turut.
Inflasi juga di bawah ekspektasi pasar. Proyeksi pasar dalam polling Reuters yang memperkirakan inflasi akan turun menjadi 7,3% (yoy).

Melandainya inflasi AS meningkatkan harapan jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya. Pasar memang masih berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga pada pekan ini. Namun, kenaikan diproyeksi hanya 50 bps, tidak lagi 75 bps. Sebagai informasi, Teh Fed akan menggelar rapat pada Selasa dan Rabu waktu AS 13-14/12/2202).

"Emas naik secara signifikan karena outlook besaran kenaikan suku bunga akan menurun. Pelaku pasar memperkirakan The Fed akan tidak seagresif sebelumnya dalam beberapa bulan ke depan ," tutur analis RJO Futures, Bob Haberkorn, dikutip dari CNBC Indonesia.

Kendati faktor kebijakan The Fed akan menopang emas, analis Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa, memperkirakan harga emas akan sulit melonjak tajam hingga akhir tahun.

Menurutnya, pasar sudah melakukan priced in terhadap kenaikan suku bunga The Fed yang lebih moderat.

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru