bulat.co.id -Harga emas stabil di akhir perdagangan Kamis (22/12/2022), dengan tetap bertengger di atas level psikologis USD1.800.
Hal itu terjadi setelah mengalami koreksi menyusul kenaikan yang kuat pada hari perdagangan sebelumnya di tengah melemahnya greenback.
Adapun untuk kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tidak berubah dari hari perdagangan sebelumnya menjadi ditutup pada USD1.825,40 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD1.829,60 dan terendah di USD1.821,30.
Baca Juga:Emas Antam di Pegadaian Terpantau Turun, UBS Naik
Sedangkan pada logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 7,7 sen atau 0,32%, menjadi ditutup pada USD24,194 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD11 dolar atau 1,09%, menjadi menetap di USD1.002 per ounce.
Dilansir Okezone, harga emas membukukan kenaikan kuat sehari sebelumnya, karena dolar turun tajam terhadap sejumlah mata uang, meskipun prospek logam kuning tetap tidak pasti di tengah kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi.
Dolar AS mundur dari level terkuatnya dalam beberapa dekade mulai awal November. Para analis pasar berpendapat bahwa tren penurunan dolar ini dapat berlanjut, dan emas dapat naik lebih jauh menuju tahun depan.
Data ekonomi yang dirilis pada Rabu (21/12/2022) beragam.
National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah yang ada atau existing-home di AS anjlok 7,7% ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 4,09 juta unit pada November, level terendah sejak Mei 2020.
The Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen naik menjadi 108,3 pada Desember, naik dari 101,4 pada November.
Rebound tajam mendorong indeks ke level tertinggi sejak April.