bulat.co.id - Harga emas naik tinggi pagi hari ini, Senin (13/3/2023)
pukul 05:57 WIB. Harga emas ada di posisi US$ 1.880,69 per troy ons. Harganya
menguat 0,69%. Posisi emas saat ini adalah yang tertinggi sejak 2 Februari 2022
atau sebulan lebih.
Harga emas terbang setelah Amerka Serikat (AS) digoyang
sejumlah kabar buruk pada pekan lalu. Pada penutupan perdagangan Jumat
(10/3/2023), emas ditutup di posisi US$ 1.867,79 per troy ons. Harga sang logam
mulia terbang 2,02%.Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 8 Februari 2023
atau sebulan terakhir.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Harga Bawang Putih di Pamekasan Tembus Rp60.000
Artinya, emas masih bergerak dalam tren kenaikan sejak Rabu
pekan lalu (8/3/2023). Dalam empat hari perdagangan terakhir, harga emas
terbang 3,7% atau nyaris 4%.
Lonjakan harga emas tidak bisa dilepaskan dari huru hara di
pasar keuangan AS. Kabar buruk pertama datang dari kolapsnya Silicon Valley
Bank (SVB) pada Jumat (10/3/2023) atau hanya 48 jam setelah mereka mengumumkan
akan mengumpulkan dana sevesar US$ 2,25 miliar.
Namun, bank malah kolaps karena besarnya penarikan dana dari
investor dan nasabah. Investor khawatir bank dalam kesulitan keuangan.
Kasus SVB dengan cepat membuat bursa AS Wall Street rontok
dan menimbulkan kepanikan. Emas adalah aset aman yang dicari saat terjadi
ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Kabar buruk kedua datang dari meningkatnya angka pengangguran
di AS. AS mengumumkan jika jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran
pada pekan yang berakhir per 4 Maret 2023 mencapai 211.000 orang.Jumlah
tersebut naik 21.000 dibandingkan pekan sebelumnya.
Departemen Tenaga Kerja pada Jumat malam (10/3/2023) juga
mengumumkan angka pengangguran AS mencapai 3,6% pada Februari 2023. Angka
tersebut naik dibandingkan 3,4% pada Januari dan di atas ekspektasi pasar di
kisaran 3,4%.
Dua kabar buruk tersebut membuat pelaku pasar optimis jika
bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.
Chairman The Fed Jerome Powell pada pekan lalu memang
menegaskan jika The Fed akan tetap hawkish. Namun, dengan perkembangan terbaru,
The Fed diperkirakan tidak sehawkish sebelumnya.
Dua kabar buruk juga membuat dolar AS dan yield surat utang
pemerintah AS ambruk ke level terendahnya sejak awal Februari 2023. Kondisi
yang sangat menguntungkan bagi emas.
"Ada banyak kejutan pada akhir pekan lalu dan ini menguntungkan
emas. Permintaan emas naik kembali," tutur analis Kitco Metals, Jim
Wyckoff, dikutip dari CNBC Indonesia.