bulat.co.id -JAKARTA | Meskipunharga BBMnonsubsidi dari Pertamina dan SPBU swasta, seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo mengalami penurunan pada Rabu (1/11/23), tetapi ke depannya harga BBM berpotensi naik seiring melonjaknya harga minyak mentah dunia yang dipicu oleh konflik di Timur Tengah.
Menurut Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, konflik di Timur Tengah berpotensi meningkatkan harga BBM di dalam negeri ke tingkat yang lebih tinggi.
"Perubahan ini juga dipengaruhi perubahan geopolitik global, seperti konflik Israel-Hamas di Timur Tengah, yang dapat memengaruhi harga minyak dunia," kata dia, Kamis (2/11/23).
Baca Juga :Harga Minyak Naik Hingga Capai 3 Persen
Harga minyak WTI sempat turun hingga mencapai US$ 67 per barel pada bulan Juli 2023, tetapi naik kembali pada akhir September 2023 menjadi US$97 per barel. Saat ini, harga minyak dunia kembali turun mendekati angka US$ 80 per barel.
Komaidi menjelaskan bahwa masyarakat sebaiknya memahami bahwa kenaikan atau penurunan harga BBM juga bergantung pada kondisi harga minyak dunia, yang merupakan bahan baku utama untuk memproduksi BBM. Dia menyebut bahwa keputusan Pertamina menurunkan harga BBM berdasarkan pergerakan harga minyak dunia adalah suatu edukasi positif bagi masyarakat.
"Ini menunjukkan bahwa pelaku usaha memiliki kewenangan dalam penetapan harga BBM," kata dia.
Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, menyatakan bahwa harga BBM nonsubsidi yang dijual oleh Pertamina mengacu pada harga pasar, sehingga penurunan harga BBM nonsubsidi Pertamina merupakan langkah yang wajar.
Pada 1 November, Pertamina menurunkan harga BBM nonsubsidi. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan bahwa harga BBM nonsubsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar. Penyesuaian harga BBM Pertamina mengikuti perubahan harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.
Di DKI Jakarta, harga Pertamax Pertamina kini mencapai Rp 13.400 per liter, mengalami penurunan dari Rp 14.000 per liter sebelumnya. Pertamax Turbo di DKI Jakarta sekarang dijual dengan harga Rp 15.500 per liter, mengalami penurunan dari Rp 16.600 per liter. Harga Dexlite per 1 November 2023 adalah Rp 16.950 per liter, turun dari Rp 17.200 per liter sebelumnya.
Baca Juga :BBM Pesawat Garuda Indonesia">Terobosan Baru Pertamina, Gunakan Minyak Sawit sebagai BBM Pesawat Garuda Indonesia
Harga Pertamina DEX juga mengalami penurunan menjadi Rp 17.750 per liter dari Rp 17.900 per liter, sementara Pertamax Green 95 sekarang dihargai Rp 15.000, mengalami penurunan dari Rp 16.000 per liter. (bsc/antara).