Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton Untuk Penuhi Stok Pangan Nasional

- Senin, 04 September 2023 14:15 WIB
Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton Untuk Penuhi Stok Pangan Nasional
internet
Bulog impor beras jaga stok pangan nasional

bulat.co.id -JAKARTA | Untuk penuhi stok pangan nasional, Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan impor beras sebanyak 1,6 juta ton beras.

Bahkan, PerumBulogsudah hampir memenuhi penugasan kuota impor beras demi mengamankan stok pangan nasional. Hal ini diharapkan dapat membantu keterjangkauan masyarakat terhadap bahan pangan pokok itu setidaknya selama tiga bulan mendatang.


Baca Juga :Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp1.065 Juta Per Gram


"Saat ini secured stock (sebanyak) 1,54 juta ton, dalam proses pemenuhan sekitar 400.000 ton lagi sebagai bagian dari penugasan ke Bulog sebanyak 2 juta ton," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada wartawan, Minggu (3/9/2023).

Arief mengungkap, Bulog juga sudah menyerap beras produksi lokal sesuai penugasan sebanyak 800.000 ton berdasarkan catatannya. Tugas utama Bulog saat ini menyelesaikan realisasi penugasan tersebut melalui mekanisme impor.

Di sisi lain, Bulog juga mendapat mandat dari Badan Pangan Nasional untuk melakukan upaya intervensi demi menekan lonjakan harga beras di pasaran. Upaya tersebut antara lain dengan melanjutkan gerakan pangan murah (GPM) maupun kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).



Masyarakat juga akan dibantu dalam memperoleh bahan pangan pokok berupa beras secara langsung oleh Bulog. Kegiatan pemberian bantuan itu rencananya akan berlangsung selama pengujung tahun ini.


Baca Juga :Bulog Jember">Harga Beras Melambung, Ini yang Dilakukan Bulog Jember


"Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog intervensi dengan memberikan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram, tiga kali selama tiga bulan ke depan. Untuk 21,3 juta keluarga penerima manfaat," ujar Arief menjelaskan.

Kurangnya pasokan gabah kering untuk pabrik penggilingan padi disebut jadi biang melonjaknya harga beras hingga pertengahan tahun ini. Akibatnya, stok gabah kering mengalami kenaikan secara perlahan dan menjadi beban biaya produksi beras.

"Saat ini penggiling padi memerlukan gabah kering panen (GKP). GKP yang saat ini ada tidak dapat mencukupi (kebutuhan) pabrik. Akibatnya harga GKP (dari petani) beranjak naik," kata Arief.

Agar stok pangan pokok berupa beras dapat terjaga setidaknya hingga akhir tahun ini, Arief mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan sejumlah hal, antara lain dengan tidak boros bahan pangan, mengurangi sisa makanan terbuang, serta berbelanja bahan pangan secara cukup dan tidak berlebihan. (dhan/bs)

Penulis
:
Editor
:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru